Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!!
.
.
.Bara memarkirkan mobilnya di parkiran rumah sakit. Pipi Fisya masih bersemu merah membuat Bara berusaha menahan tawanya agar Fisya tak marah.
"Ayo Sayang" ajak Bara lalu Fisya melepas seatbeltnya.
Fisya melingkar tangannya di lengan Bara, lalu mulai memasuki rumah sakit mencari ruangan Dokter Risa.
TOK... TOK... TOK
Bara mengetuk pintu ruangan Dokter Risa dengan sopan
"Masuk"
"Permisi Dok" ucap Bara saat membuka pintu
"Silahkan duduk" ucap Dokter Risa mempersilahkan
"Aldiansyah kan?" tanya Dokter Risa dan Bara mengangguk
"Kalian berdua cocok banget" puji Dokter Risa sambil tersenyum
"Terima kasih, Dok" ucap Fisya sambil tersenyum
Fisya duduk disebelah Bara, tangan Bara dengan setia menggenggam tangan Fisya.
"Ada keluhan apa?" tanya Dokter Risa
"Ngidamnya susah!" jawab Bara spontan sambil terkekeh
"MAS!" tegur Fisya membuat Dokter Risa terkekeh kecil
"Wajar kok namanya juga hamil, pasti ada ngidamnya yang lumayan susah" ucap Dokter Risa lembut
"Tapi yang terakhir susah banget, Dok" jujur Bara
"Emang calon anaknya minta apa?" tanya Dokter Risa penasaran
"Ayahnya disuruh beli sate jalan kaki sama disuruh minum air perasan lemon segelas" jawab Bara sambil terkekeh
"Mas ish malu" ucap Fisya membuat Dokter Risa tersenyum
"Gapapa kok wajar"
"Gimana calon Ibunya ada keluhan?" tanya Dokter Risa
"Cuma beberapa kali kram sama baru sekali mual, Dok" jawab Fisya
"ADA DOK SATU LAGI, HARI INI ADA TANGAN YANG GAK SENGAJA KENA PERUT ISTRI SAYA!!" ucap Bara terdengar emosi
"Mas pelan-pelan kali" ucap Fisya pelan
"Benturan?" tanya Dokter Risa
"Semacam itu Dok" jawab Bara
"Yuk kita periksa dulu" ucap Dokter Risa lalu Fisya beranjak dari duduknya dan berbaring di ranjang
"Sakit banget gak sekarang?" tanya Dokter Risa saat menyibak perlahan baju Fisya agar perutnya terlihat
"Sekarang enggak, Dok" jawab Fisya
"Waktu mual nyeri?"
"Enggak"
Dokter Risa mulai memeriksa kondisi janin dalam kandungan Fisya sedangkan Bara duduk sambil menunggu pemeriksaan kandungan selesai.
"Janinnya sehat" ucap Dokter Risa membuat Fisya tersenyum lega
"Benturannya ada masalah gak, Dok?" tanya Fisya penasaran
"Enggak kok, enggak terlalu keras jadi janin dalam kondisi aman. Tapi jangan sampe kena benturan lagi ya" ucap Dokter Risa lembut dan Fisya mengangguk. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pemeriksaan selesai dan Fisya kembali duduk di sebelah Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
RomansaAldiansyah Bara Pratama, Seorang Pilot sekaligus Laki-laki berdarah dingin dengan tatapan yang tak pernah teduh ketika menatap perempuan. Sebuah luka masa lalu yang menoreh hatinya membuat perubahan besar bagi Bara. Nafisya Putri Salsabila, Perempu...