Happy Reading 🦋
Always Happy For Your Life ❤️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!ENJOY YOUR LIFE ✨
BOOM!!!
.
.
."MAS!" teriak Fisya
"Enggak sayang gak gitu, Mas bisa jelasin" ucap Bara langsung melangkah duduk di sebelah Fisya
"Ih lo ketauan bohong lagi tuh mampus" ledek Maura
"Nyesel banget gue telepon lo sumpah" ucap Bara membuat Maura tertawa
"Mas jujur mau flight kemana?" tanya Fisya
"Di jadwal Lampung Palembang, Sya" jawab Bara
"Mas belum tau jadwal tambahannya, makanya Mas bilang buat usahain pulang sore tapi insyaallah" jelas Bara
"Mas flight internasional?!" tanya Fisya
"Gara-gara lu nih!" ucap Bara sinis kearah Maura
"Gue ngomong fakta ya" jawab Maura santai
"Dulu sebelum nikah jadwal Mas emang padat banget bahkan full jadwal internasional makanya Mas jarang pulang kerumah" jujur Bara
"Dan sejak menikah Mas udah sadar diri mulai atur jadwal buat selalu pulang tepat waktu karena udah ada istri sama calon anak yang nunggu" ucap Bara menatap mata Fisya
"GILA LO SOK MANIS BANGET!" ucap Maura tak percaya dengan sosok Abangnya yang selama ini menjadi es balok
"Lu bisa diem gak? Atau lu mau gue lempar dari sini?" tanya Bara dan Maura langsung menutup mulutnya
"Tapi gue bener kan Bang, dulu lo bilangnya flight domestik ntar ujungnya internasional?" tanya Maura membuat Fisya kembali menatap Bara dengan ragu
"Iya bener, tapi gue tetep pulang Indonesia ya curut cuma di apartemen!" jawab Bara sinis
"Udah mau jam 9 Mas telat nanti, Sya" ucap Bara menggenggam kedua tangan Fisya
"Mas beneran kerja gak macem-macem kok, kamu tenang aja dan percaya sama Mas ya" ucap Bara
"Jangan jauh-jauh apalagi kelamaan, Fisya males nungguin" jujur Fisya membuat Bara terkekeh
"Gue jadi ikutan panik sialan" ucap Maura tiba-tiba
"Lu jangan mancing lagi astagfirullah" ucap Bara mulai emosi
"Dulu lu mau flight sejauh apa selama apa gue bodo amat Bang, yang penting pulang bawa hadiah aja gitu. Tapi, sekarang gue paniknya ya gitu" ucap Maura tak kuasa menjelaskan di depan Fisya namun, Bara paham maksud dari ucapan Maura
"Doain gue aja" jawab Bara
"Lo gak akan flight berbulan bulan kan, Bang?" tanya Maura
"MAURA ASTAGA!" ucap Bara
"Mas" ucap Fisya mulai menangis
"Tuhkan lo sih!" ucap Bara menatap Maura dengan kesal
"Enggak sayang, Mas baik-baik aja itu pasti" ucap Bara berdiri di depan Fisya yang tengah duduk di sofa, lalu tiba-tiba Fisya memeluk Bara dan menenggelamkan wajahnya di perut Bara
"Jangan nangis Nafisya, kan Mas udah biasa flight" ucap Bara mengusap lembut kepala Fisya
"Kalo Mas flight internasional pasti Mas kabarin kok, dan Mas akan pulang sebelum baby lahir" jawab Bara
"Mas beneran flight sebulan?" tanya Fisya membuat Bara tak bisa menjawab karena hal tersebut belum pasti
"Mas belum tau jadwal Mas, Sya" ucap Bara
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
RomansaAldiansyah Bara Pratama, Seorang Pilot sekaligus Laki-laki berdarah dingin dengan tatapan yang tak pernah teduh ketika menatap perempuan. Sebuah luka masa lalu yang menoreh hatinya membuat perubahan besar bagi Bara. Nafisya Putri Salsabila, Perempu...