"Umiii Fisya pulang" Teriak Fisya ketika memasuki rumahnya
"Astagfirullahalazim fisya kamu ini anak perempuan pulang jam segini habis darimana aja bikin umi khawatir" Ucap umi
"Toko buku sama Khailla" jawab fisya datar
"Fisya dengerin umi mau sampai kapan kamu mengumbar aurat kamu kaya gini hmm? Kemana anak umi fisya yang dulu?" Kata umi sambil mengelus dadanya beristighfar dalam hati
"Umi brisik deh" Ucap fisya meninggalkan uminya lalu beranjak menaiki tangga menuju kamarnya
Umi hanya mengelus dadanya sambil beristighfar dan berdoa semoga putrinya segera bertaubat dan kembali ke Jalan Allah
***
Makan malam keluarga Fisya begitu hening yang terdengar hanya suara dentingan sendok. Sebenarnya fisya memiliki abang namanya Maulana Zidan Hakim namun, bang zidan memilih tinggal dijogja bersama istrinya dan putri kecilnya Assyila Azzahra, bang zidan juga memegang perusahaan Ayunda keluarga kami yang ada dijogja. Dan sekarang hanya ada fisya dan uminya dirumah karena para asisten rumah tangga, satpam, dan sopir pribadi libur setiap sabtu dan minggu
"Fisya nanti selesai makan umi ingin bicara denganmu nak diruang keluarga" kata umi memandangku lembut lalu tersenyum, Fisya hanya mengangguk. Seperti perintah umi setelah selesai makan fisya langsung menuju ruang keluarga kini fisya duduk disebelah umi menunggu apa yang akan umi bicarakan
"Putri umi sudah besar rupanya cantik lagi" Ucap umi sambil mengelus rambutku
"Ada apa umi?" Tanya fisya to the point
"Umi sangat menyayangimu nak, umi ingin kamu berubah dan memaafkan kesalahan abimu sudah waktunya kamu kembali ke jalan Allah dan hidup bahagia nak" Kata umi dan matanya mulai berkaca-kaca
"Fisya juga sayang umi, maafin fisya yang berubah tapi umi fisya ga bisa maafin abi, abi jahat abi ninggalin kita fisya benci abi" Ucap fisya mulai terisak
"Umi akan menjodohkanmu nak dengan putra sahabat umi insyaallah dia bisa membimbingmu nak hingga Surga Allah, dan kembali ke jalan Allah" Ucap umi lembut
"APAA!! Fisya gamau dijodohin mi ga mau TITIK!!" Bentak Fisya
"Dengarkan umi nak ini semua demi kebaikan kamu" Ucap umi terisak
"Fisya gamau!!" Ucap fisya lalu keluar dari rumah meninggalkan Uminya, fisya pergi menuju tempat terkutuk yaitu club. Pikirannya kalut fisya tak peduli apa yang akan terjadi padanya yang ada dipikirannya saat ini adalah ia ingin tenang
Fisya duduk dipojok club sambil memegang satu gelas wine beralkohol fisya terus menangis hingga seorang pria hidung belang menyentuh pundak fisya yang terbuka karena pakaiannya
"Kamu kenapa cantik kenapa menangis hm?" Ucap pria tersebut sambil menyentuh pipi fisya. Fisya menepis tangan pria tersebut lalu berjalan pergi namun, langkahnya terhenti saat pria tersebut menarik pergelangan tangannya
"Lepasin brengsek lo!! mau apa lo hah?!! lepasin gue dasar laki-laki kurang ajar" Ucap fisya meronta-ronta
"Ga akan aku lepasin kamu manis, kamu harus menjadi milikku sayang" Ucap pria tersebut membelai pipi fisya
"LEPASIN!!brengsek lo!" maki fisya mulai menangis
"TOLONG TOLONG" Teriak Fisya
"Percuma kamu minta tolong ga ada yang bakal nolongin kamu, apa kamu lupa ini club sayang?" Ucap pria tersebut terus membelai pipi fisya tiba-tiba....
BUGH!!!
BUGH!!!
BUGH!!!Seseorang menyelamatkan fisya dari pria hidung belang, fisya bersyukur masih ada orang yang mau menyelamatkannya. Fisya menyipitkan matanya mengamati lelaki yang menolongnya dari kejauhan ternyata dia Cowo Kulkas batin fisya. Cowo kulkas membawa fisya keluar dari club lalu memberikan jaketnya seraya berkata
"Lain kali kalo beli baju jangan yang kurang bahan!!" Ucapnya dingin
Fisya membelakkan matanya tak percaya ini sebuah penghinaan pada pakaiannya tapi fisya masih terus menunduk
"Makasih udah nolongin gue" Ucap fisya pelan sambil menunduk
"Saya anterin kamu pulang ini udah malem ga baik perempuan pulang sendirian" Ucap cowo kulkas
"HAH?!" ucap fisya spontan karena terkejut
"Dimana rumah kamu?" Tanya cowo kulkas
"Jalan Mario No.12" Jawab fisya
Fisya dan cowo kulkas menuju mobil milik cowo kulkas selama perjalanan tak ada pembicaraan, suasana sangat canggung dan hening. Setelah sampai didepan rumah, fisya turun dari mobil cowo kulkas lalu mengucapkan Terimakasih. Cowo kulkas tak menjawab sepatah katapun ia langsung pergi meninggalkan fisya yang masih menunduk didepan rumah, fisya membuka gerbang perlahan-lahan dengan kunci cadangannya fisya bersyukur karena uminya sudah tidur, fisya langsung menuju kamarnya membersihkan diri dan bersiap untuk tidur
#TBC
Jangan Lupa Vote dan Komen:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
RomantizmAldiansyah Bara Pratama, Seorang Pilot sekaligus Laki-laki berdarah dingin dengan tatapan yang tak pernah teduh ketika menatap perempuan. Sebuah luka masa lalu yang menoreh hatinya membuat perubahan besar bagi Bara. Nafisya Putri Salsabila, Perempu...