BAB 32 - Secret

20.9K 1.4K 44
                                    

Happy Reading ❤️

Fisya sengaja duduk diam disofa yang ada di Walk in Closet, Fisya meluncurkan aksi diamnya karena Bara tak memberi izin untuk membuka lemari Utama

"Mau liat kesebelah sana ga?" tawar Bara pada Fisya namun, Fisya hanya menggeleng tanpa membuka suara

"Sya" panggil Bara sambil mendekat kearah Fisya, namun Fisya segera bangkit

"Fisya berubah pikiran, kesana aja deh" tunjuk Fisya pada ruangan khusus sepatu dan jam tangan milik Bara. Bara berniat menggenggam tangan Fisya namun, Fisya segera melangkah mendahului Bara

"Marah ya Sya?" tanya Bara mensejajarkan langkahnya dengan Fisya

"Engga" jawab Fisya datar

"Jangan Marah" ucap Bara menarik pergelangan tangan Fisya membuat Fisya membalikkan badannya berhadapan dengan Bara

"Engga" jawab Fisya berusaha melepas tangan Bara. Namun, Bara memindahkan tangannya dipinggang Fisya dan menarik Fisya untuk semakin mendekat

"Lepas Mas" ucap Fisya

"Jangan Marah ya, Sya" ucap Bara sambil menatap mata Fisya

"Fisya ga marah mas" jawab Fisya lalu Bara langsung memeluk Fisya dengan erat

"Maaf ya, Sya" ucap Bara disela pelukannya dan Fisya hanya tersenyum tipis

"Udah malem Fisya tidur dulu" ucap Fisya lalu melangkah keluar dari Walk In Closet meninggalkan Bara sendirian

Bara menyadari bahwa ia bersalah karena masih belum membagi segala keresahannya pada Fisya. Namun, Bara juga menyadari Fisya berbeda dengan wanita lain meskipun marah Fisya cenderung memendamnya sendiri dan tak mengungkit lagi

"Maaf Sya, Mas belum siap" gumam Bara langsung melangkah menuju lemari utama, Bara memandangi lemari tersebut dengan gusar. Diantara banyak lemari yang ada di Walk In Closet hanya lemari tersebutlah yang memiliki keamanan paling ketat

"Ga seharusnya semuanya terjadi la" gumam Bara sambil menyebut nama Athalla

Bara menempelkan ibu jarinya diknop pintu untuk membuka lemari tersebut, setelah terbuka Bara memasukkan sandi yang merupakan kunci akhir untuk membuka lemari tersebut

"Setega itu la, kamu pergi tanpa alasan" gumam Bara merasakan sakit mengingat masa lalu

Bara membuka lemari tersebut dengan perlahan terpampanglah seragam Pilot miliknya, Bara memang menutupi lemari tersebut dengan seragam Pilot agar semuanya yang telah terjadi tertutup rapat tanpa ada yang tahu

"Ga seharusnya, semua ini masih disimpan" ucap Bara sambil menyingkirkan Seragam Pilotnya dan terpampang dengan jelas sebuah bingkai foto besar dimana ada foto Athalla dan Bara tengah tersenyum bahagia

"Aku harap kamu baik-baik aja" gumam Bara sambil mengusap bingkai tersebut, bukan hanya bingkai foto namun segala kenangan yang menyangkut Athalla semuanya Bara simpan di dalam lemari tersebut

Bara kembali menutup lemari tersebut, lalu mulai melangkah keluar dari Walk In Closet. Bara merasa bersalah saat melihat Fisya tengah tertidur pulas diranjang

"Semoga kedepannya baik-baik aja" gumam Bara sambil menatap Fisya, lalu membaringkan diri disebelah Fisya untuk beristirahat

✈️✈️✈️

Allahu Akbar... Allahu Akbar

Suara Adzan berkumandang dengan merdunya menyapa telinga umat muslim untuk menunaikan kewajibannya

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang