Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!
.
.
.Fisya dan Bara masih berada di ruangan VIP Cafe. Fisya menyadarkan kepalanya di dada bidang Bara sedangkan satu tangan Bara terus mengusap lembut perut Fisya.
"Mas kangen" bisik Bara dan Fisya hanya diam
"Kamu cantik banget hari ini, Sya" ucap Bara lalu Fisya segera mendongak menatap Bara
"Fisya tiap hari cantik, cuma Mas yang buta aja tiba-tiba" sindir Fisya tajam membuat Bara tak percaya.
"Ibu Negara galak banget" ucap Bara sambil terkekeh
"Fisya capek banget" lirih Fisya, lalu tangan Bara berpindah membelai pipi Fisya lembut.
"Tidur Sayang" bisik Bara
"GAK USAH SAYANG-SAYANGAN LO!" ucap Fisya
"Dosa!" tegur Bara sambil menarik hidung Fisya pelan. Fisya menyentuh perutnya lembut dan tersenyum
"Kamu hamil, Sya?" tanya Bara lagi dan Fisya hanya diam enggan menjawab. Tangan Bara menggenggam tangan Fisya yang berada di atas perut Fisya.
"Sya kalo Mas bilang, Mas nyesel kamu percaya?" tanya Bara
"Enggak sih" jawab Fisya cepat
"Mas di kasih pilihan buat pilih Fisya atau Athalla aja masih diem" sindir Fisya
"Mas cinta sama kamu, dan kamu percaya atau gak Sya?" tanya Bara
"Bulshit!" ucap Fisya
"Astagfirullah Ibu Negara" jawab Bara
"Yakan kalo Mas cinta sama Fisya, Mas gak mungkin ninggalin Fisya dan gak mungkin nampar Fisya" jawab Fisya pelan, lalu kedua tangan Fisya memeluk pinggang Bara erat dan semakin menyadarkan kepalanya di dada bidang Bara.
"Misalnya ini jadi yang terakhir kali, izinkan Fisya buat seperti ini sebentar Mas" ucap Fisya
GAK AKAN BERAKHIR, SYA. Batin Bara
Bara membelai puncak kepala Fisya lembut, serta menatap wajah Fisya dengan lekat. Mata Fisya terpejam bahkan napasnya kini teratur.
"Kamu capek banget, Sya?" tanya Bara lalu membopong tubuh Fisya ala bridal style keluar dari ruangan. Setelah sampai di parkiran Alka segera berlari kearah Bara dan Fisya.
"Sstt" ucap Bara memberi kode pada Alka
"Tidur dia?" tanya Alka dan Bara mengangguk
"BANG LO AP—"
Alka segera membungkam mulut Maura dengan tangannya agar Maura tidak berteriak lagi, lalu Bara menatap Maura dengan tajam.
"Dek nitip Athalla" ucap Bara dan Maura langsung memicingkan matanya.
"Nafisya gue bawa ya, Al?" izin Bara
KAMU SEDANG MEMBACA
My Captain
RomansaAldiansyah Bara Pratama, Seorang Pilot sekaligus Laki-laki berdarah dingin dengan tatapan yang tak pernah teduh ketika menatap perempuan. Sebuah luka masa lalu yang menoreh hatinya membuat perubahan besar bagi Bara. Nafisya Putri Salsabila, Perempu...