BAB 78 - Membaik?

22.6K 1.7K 250
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!
.
.
.

Matahari bersinar cerah ditambah udara sejuk pagi membuat suasana pagi ini damai. Fisya tengah duduk disofa dengan Bara yang tertidur di pahanya, selepas melaksanakan shalat subuh Bara tak pernah berpindah sedikitpun dari Fisya.

"Bangun Mas" ucap Fisya menusuk pipi Bara dengan jari telunjuknya

"Nanti aja" jawab Bara dengan mata yang terpejam

"Fisya pegel" ucap Fisya pelan lalu Bara segera membuka matanya dan beranjak dari tidurnya.

"Kenapa baru bilang hmm?" tanya Bara lalu Fisya tersenyum

"Suka aja liat Mas tidur di paha Fisya" ucap Fisya lalu Bara turun dari sofa dan membopong tubuh Fisya menuju ranjang

"Calon Bunda gak boleh kecapean sedikitpun" ucap Bara saat membaringkan Fisya di ranjang

"Calon Ayah jangan pergi lagi" ucap Fisya

CUP

Bara mencium kening Fisya dengan lembut lalu tersenyum

"Mas disini selalu insyaallah" jawab Bara

"Mas" panggil Fisya

"Kenapa?" tanya Bara langsung

"Mau sate boleh, Mas?" tanya Fisya membuat Bara langsung tersenyum lebar

"Akhirnya anak Ayah minta juga" ucap Bara sambil mengusap perut Fisya

"Ya udah sana Ayah beli" ucap Fisya

"TUNGGU SEBENTAR!" ucap Bara langsung berlari ke nakas dan mengambil kunci mobilnya

"MAS TUNGGU!" ucap Fisya mulai turun dari ranjang

"Kenapa Sayang?" tanya Bara lalu Fisya tersenyum dan melangkah mendekati Bara

"Ini baby yang pengin loh, Mas" ucap Fisya tiba-tiba membuat Bara menaikkan satu alisnya. Satu tangan Fisya melingkar di pinggang Bara dan satu tangannya lagi mulai menarik kunci mobil dari tangan Bara

"Kenapa?!" tanya Bara langsung saat Fisya mengambil kunci mobilnya.

"Belinya jalan kaki ya, Sayang" bisik Fisya membuat Bara membelakkan matanya terkejut

"Sya gini loh, mobilnya Mas kan banyak banget. Di garasi bawah juga masih ada yang baru, kenapa harus jalan kaki sih?" tanya Bara lalu Fisya meraih satu tangan Bara dan meletakkan di perutnya

"Anak kita yang minta" jawab Fisya sambil tersenyum

"Ya Allah" lirih Bara

"Udah sana Ayah beli" ucap Fisya

"Sya bawa mobil ya?" ucap Bara memohon

"MAS AWAS AJA ANAK KITA ILERAN!" ancam Fisya

"Iya iya ini jalan kaki belinya" ucap Bara pasrah

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang