BAB 90 - Esperanza?

18K 1.7K 516
                                    

Happy Reading ❤️
Always Happy For Your Life ✈️
Don't Forget To VOTE and COMMENT!!!
.
.
.

Pagi menyapa bumi, Fisya masih menunggu Bara untuk sarapan pagi. Kini Fisya tengah menyiapkan segelas susu untuk dirinya.

"Bismillah" ucap Fisya mulai meminum segelas susu dengan perlahan.

Fisya merasa mual setelah minum susu, bahkan Fisya langsung berlari dengan cepat kearah kamar mandi.

HUEKK

Fisya memuntahkan semua cairan yang barusan ia minum, seketika kepala Fisya terasa sangat pusing. Perlahan Fisya membasuh mulutnya dengan air membersihkan sisa cairan disekitar mulutnya.

"MASSS" teriak Fisya sambil berpegangan pada dinding.

"Mas" ucap Fisya pelan, terdengar suara langkah Bara membuat Fisya merasa sedikit tenang

"MAS" panggil Fisya cepat

"SYA?!" teriak Bara panik langsung menahan tubuh Fisya agar tidak terjatuh

"Fisya mual banget" ucap Fisya menyadarkan kepalanya di dada bidang Bara. Dengan cepat Bara membopong tubuh Fisya dan membawanya ke sofa ruang keluarga.

Setelah membaringkan tubuh Fisya, Bara segera berlari menuju dapur dan mengambil jus serta minyak kayu putih.

"Pusing, Sya?" tanya Bara panik dan Fisya mengangguk

"Abis makan apa?" tanya Bara

"Minum susu" jawab Fisya

Bara menghela napasnya panjang, lalu mengoles minyak kayu putih di leher Fisya.

"Jus mau?" tanya Bara dan Fisya langsung meraih segelas jus yang berada di meja. Bara berjongkok, lalu menyibak baju Fisya memperlihatkan perutnya.

"Dek jangan nakal sama Bunda ya, nakalnya sama Ayah aja" ucap Bara lembut

CUP

CUP

CUP

Bara mengecup singkat perut Fisya beberapa kali membuat Fisya tersenyum. Fisya terdiam saat tangan Bara mulai mengusap lembut perut Fisya, seketika rasa mual menghilang.

Masyaallah Nak nurut banget sama Ayah. Batin Fisya

"Mau ke dokter?" tanya Bara dan Fisya menggeleng

"Cuma mual aja wajar kok, Mas" ucap Fisya sambil tersenyum. Bara meraih tubuh Fisya dan kembali membopongnya

"Mau kemana?" tanya Fisya sambil mengalungkan tangannya di leher Bara

"Kamar" bisik Bara membuat Fisya terkekeh

Bara menekan tombol lift menuju lantai atas, kadang Fisya bingung dengan tingkah Bara yang semakin sering menggodanya bahkan Bara sangat senang ketika melihat Fisya tersipu malu.

"Mas gak ada kerjaan hari ini?" tanya Fisya sambil menatap Bara

"Ada, ngurung istri seharian" jawab Bara membuat Fisya gugup

Bara menghentikan langkahnya sejenak lalu menatap Fisya dengan lekat, Fisya yang bingung hanya tersenyum gugup.

"Berasa mau unboxing lagi" ucap Bara dengan santainya lalu membaringkan tubuh Fisya perlahan di ranjang

"Mas ih" ucap Fisya sambil terkekeh

"Mau?" goda Bara

"Inget anak Ayah" ucap Fisya lembut membuat Bara tersenyum

My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang