chapter 5

8.8K 600 5
                                    

#Happyreading#

"Fara ini novel lo, sebenernya habis dari gramed pgn kerumah elu tapi karena waktunya juga udah mepet jadi nggak bisa," ucap Aul saat mereka berdua sudah berada di kelas. 

"Eh iya, Maaf banget ya ngerepotin kamu," ucap Fara tak enak hati. Masih ingat dengan mang Soleh yang meng-chat Fara dengan mobilnya yang bocor dan balik bersama bang Raka? Disitulah Fara juga meng-chat Aul menyuruhnya untuk mampir ke Gramed, tapi kata Aul setelah dari rumah nenek aja. Dan Fara iya-iya saja.

"Santai aja kali Ra."

"Tadi lo berangkat sama Rayyan ya?" bisik Aul membuat Fara kaget dan melotot dan dibalas cengiran dari Aul.

"Jangan bilang siapa-siapa," ucap Fara dan diangguki Aul.

Obrolan mereka terhenti karena adanya guru datang untuk mengajar mereka. Masa iya mau nggosip kan nggak lucu!!

•••

"Fara yuk ke kantin," ajak Aul.

"Yuk deh. Eh iya Zahra kemana?" tanya Fara sembari celingak celinguk.

"Kayaknya udah dikantin duluan deh," jawab Aul.

"Hmm yaudah yuk," ucap Fara.

Sesaat sudah berada di area kantin, mereka celingak celinguk mencari Zahra dan ternyata sudah duduk manis di bangku dekat jendela. Dan sialnya!! Mereka berhadapan langsung dengan sang most wanted sekolah Membuat Fara bergemetar sendiri. Aul yang mengetahui sahabatnya getar getir pun menanyakan.

"Far kenapa?"tanya Aul heran.

"Eh, enggak yaudah yuk udah ditungguin sama Zahra noh disana," ucap Fara berusaha menyembunyikan gugupnya.

Mereka berdua berjalan ke bngku yang diduduki oleh zahra.

"Lama amat lo bedua," ucap Zahra kesal.

"Hehe, maap Za soalnya dari masuk kantin Fara kayak getar getir gitu," jawab Aul.

"Emang ada apa Ra?" tanya balik Zahra ke Fara.

"Enggak kok udah jangan bahas itu, mending gue pesenin atau gimana," tawar fara dan diangguki oleh kedua sahabat mereka.

"Boleh juga, gue mie ayam minumnya teh anget aja. Kalo lo Ul?" tanya Zahra.

"Gue samain aja tapi minumnya jus markisa," jawab Aul.

"Yaudah gue ke stand dulu yak," pamit Fara.

Selama gerak gerik Fara ada sepasang mata tajam yang menatapnya. Fara sebenarnya tau tapi dia pura pura tak tahu agar jantungnya tak jedag jedug ser ser gitu.

•••

"Fara."

Fara yang dipanggil menoleh dan mendapati Rayyan yang agak dekat jaraknya dari dirinya. Rayyan pun melangkah mendekati Fara dan berhadapan.

"Mau pulang?" tanya rayyan.

Yaiyalah yan, emang mau kemana kalau nggk pulang. Goblok banget sih lo.
-author

Apa lo thor, heran ngikut aje lu
-Rayyan

Oh ulai ngelawan, gue bikin lu nggak bisa bersatu sama Fara mampus lo.
-author

E-eh jangan gitu dong thor, iya iya nurut dahh sama lo
-Rayyan

Back to the topic.

"Iya, tapi mau singgah ke gramedia dulu," ucap Fara.

"Hmm sama aku aja gimana?" tawar Rayyan.

"Tapi aku udah telfon mang Soleh buat jemput aku," ucap Fara tak enak hati.

"Aku udah telpon mang Soleh dan lagipun Mang Soleh juga lagi nganter bunda ke mall," jelas Rayyan bersemangat.

"Yaudah deh" pasrah Fara.

Mereka berdua berjalan menuju parkiran untuk mengambil mobil Rayyan. Saat sudah berada di dalam mobil, hanya ada keheningan yang melanda di antara mereka. Fara yang gugup saat berada di dekat Rayyan dan Rayyan yang tak suka keheningan disaat bersama Fara. mulut Rayyan sudah gatal ingin berbincang dengan Fara. Dan pada akhirnya Rayyan berucap.

"Fara, mau ke gramed yang dimana?" tanya Rayyan gugup.

"Dari sini nanti belok kiri terus ada tukang bakso yang disamping kanannya," jelas Fara menunduk dan Rayyan yang mengetahui mencoba untuk mengangkat dagu Fara namun dirinya harus menjaga jarak sebelum SAH!!!!!.

"Fara kenapa dari tadi diem? Rayyan ada salah ya?" tanya Rayyan menggebu gebu.

"Apa Rayyan salah minta taaruf sama Fara? Niat Rayyan baik dari hati sampai batin Rayyan," imbuh Rayyan.

"Fara bukan mau nolak atau ngehindar dari Rayyan. Tapi makin kesini Fara makin ragu buat nerima Rayyan untuk menjadi pendamping hidup Fara nantinya. Takutnya Fara nggak becus jadi apa yang diimpikan sama Rayyan" lirih Fara.

Rayyan yang mendengar penjelasan Fara pun menepikan mobilnya dan mengubah arah duduknya jadi kesamping.

"Hei!! Fara nggak boleh bilang kayak gitu, Rayyan taaruf in Fara bukan karena ingin untuk bergaya gaya atau segala macam, tapi Rayyan tulus dari lubuk hati Rayyan ingin mentaaruf Fara karena Rayyan sangat cinta dan sayang sama Fara. Rayyan benci kalau Fara tiba tiba ngehindar atau ngerendahin diri sendiri. Tolong bantu Rayyan untuk keluar dari dunia hitam rayyan dan buat dunia Rayyan jadi pelangi," jelas Rayyan yang sangat tulus.

Fara yang mengetahui fakta tersebut menahan tangisannya. Ternyata selama ini dirinya salah sangka terhadap Rayyan. Rayyan yang dikira anak yang pemabuk, narkoba, dan semacamnya ternyata dirinya begitu jauh dari kata kata tersebut. Rasanya Fara ingin memeluk Rayyan saat ini juga tapi karena mereka belum sah jadi tak bisa.

"Maafin Fara kalau Fara selalu pandang Rayyan rendah dan bikin Rayyan kecewa," ucap Fara.

"Udah jangan nangis. Gakpapa kok, Rayyan tau gimana perasaan Fara saat ini. Jadi ke gramed nggak?"

"Iya jadi," ucap Fara.

Selanjutnya mereka melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda. selang 10 menit mereka sampai di gramed dan langsung turun untuk mengantarkan Fara, berniat membeli lagi di lokasi yang sama dimana Aul beli.
Perjalanan mereka lanjutkan dan sempat singgah sementara di restoran untuk makan siang karena cacing cacing diperut mereka berdua meronta ronta untuk diberi nutrisi.

"Kamu nggak mau mampir dulu gitu?" tawar Fara saat sudah keluar dari mobil Rayyan.

"Nggak usah ini udah mulai magrib, aku lanjut aja. Kamu jangan apa yang harus kamu lakukan termasuk sholat dan baca al qur'an," ucap Rayyan dan dibalas senyum tak kalah manis oleh Fara.

"Assalamualaikum," pamit Rayyan dan menancap gas untuk pulang.

"Waalaikumsalam," gumam Fara dan berjalan menuju pintu utama rumahnya.

'hari yang begitu mengesankan'

•••

Kayaknya aku suka banget up malam 😂
Maaf ya update nya lama banget.
Jangan lupa vote and comment.
See you di next chapter.

angeldesytha_
13, Januari 2021

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang