Hallo, assalamualaikum.
Pesan aku jangan sampai bosan ya sama cerita aku dan jangan silent readers. Takut bikin aku kecewa karena idenya disia"in sama kalian. But i happy because readers 1,19 k ☺💗.#Happyreading#
Malam berganti pagi, bulan berganti matahari dan saatnya ayam mulai berkokok. Setelah ibadah, kedua sejoli melanjutkan tidurnya karena hawa yang memang masih sangat dingin. Mungkin diluar mendung.
Eunghh...
Lenguhan tersebut tercipta dari bibir Fara, dirinya mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang sedikit masuk didalam kamar mereka.
Dilihatnya Rayyan yang masih terlelap di ceruk lehernya dengan pulas. Tidak ingin membangunkan suaminya, sedikit demi sedikit memindahkan tangan Rayyan yang mendekap erat tubuh ramping Fara dan ya... Berhasil!Beranjak dari tempat tidur, menyibak pelan gorden dan ternyata menganggu tidur pulasnya Rayyan.
"Sayang," panggil Rayyan serak sambil tangannya yang mencari Fara.
Fara berjalan menuju Rayyani kasur dan duduk di tepi ranjang sambil mengelus pelan rambut Rayyan. Diambilnya tangan Fara dan didekap sambil melanjutkan tidurnya.
"Jangan tidur. Ayo cepet bangun," ucap Fara.
"Ngantuk."
"Yaudah aku mau turun dulu, bantu mama masak," ucapnya.
"Nggak boleh."
"Huftt, Rayyan"panggil Fara pelan sambil menjambak rambut Rayyan keras.
"Akhh, i-iya aku bangun. Sana bantu mama masak buat aku juga, t-tapi plis copot ini tangan di rambut kamu," ucap Rayyan terbata-bata sambil meringis merasakan rambutnya yang semakin dijambak oleh istrinya.
"Beneran mas misua?"ejek Fara dan diangguki Rayyan cepat.
Dilepas jambakannya dan diusap pelan rambut Rayyan sambil berucap, "maaf".
Rayyan menjawab dengan anggukan dan setelahnya beranjak dari tempat tidur dengan mengecup kilas bibir Fara.
Fara hanya menggeleng-nggelengkan kepalanya dan langsung turun dari kamar menuju dapur.
Ketika sampai di dapur, dilihat ternyata mertuanya sedang bermesraan dengan tangan papa Rayyan yang sudah bertemgger di dua buah gundukan kesayangan papa Rayyan. Tak ingin menganggu aktivitas mereka, Fara pergi menuju televisi dan dihidupkan.
"Kok kamu disini? Katanya mau ke dapur?mama sama papa mana? "tanya Rayyan tiba-tiba dan duduk disamping Fara.
"Lagi mesra-mesraan, aku nggak mau ganggu. Mungkin mau bikinin kamu adek hihi," ucap Fara sambil cekikikan.
"H-ah"kaget Rayyan.
"Mau lihat ah"tengil Rayyan namun dicegah Fara.
"Jangan ihh. Nggaboleh ganggu," ucap Fara.
"Dosa sayang."
Rayyan kaget. Ini pertama kalinya Fara memanggilnya "sayang".
"Coba diulang sekali lagi kata-kata kamu," titah Rayyan dengan suara serak.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYFA[END]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Cover by:pinterest Rayyan Aldebaran Mahendra, sang ketua geng alvarelic yang sangat disegani semua orang dikalangan kota Bandung. Dengan pahatan wajah yang sempurna, tubuh yang ideal dan membuat kesan tersendiri bagi mereka...