Chapter 71

1.1K 93 8
                                    

#happyreading#

"Mas, bangun shalat subuh dulu," ucap Fara membangunkan Rayyan.

"Iya," jawab Rayyan lirih.

Mereka pun mengambil wudhu dan melaksanakan shalat subuh berjamaah. Setelah shalat subuh, mereka ingin jalan pagi-pagi bersama anak cantik mereka.

"Wuhuuu segar banget udara pagi hari. Apalagi sekarang udah punya dua bidadari," ucap Rayyan tersenyum sambil mencubit kecil pipi tembem baby Cei.

"Anaknya jangan di cubitin gitu, nanti nangis ih" protes Fara.

"Ihh nggak keras kok."

"Manio ora keras tapi yo loro mas," ucap Fara mengeluarkan bahasa Jawa.

"Nggak paham, semoga harimu memikirkanku terus," ucap Rayyan kesal.

"Hahaha kasian yang nggak bisa bahasa Jawa," ledek Fara menjawil dagu Rayyan.

"Genit amat nih ibu-ibu."

"Ibu-ibu gini juga bisa dijuluki mama muda loh, bapak."

"Aku belum bapak-bapak, umur aku 19 tahun. Muda kan?"

"Iyain."

Mereka terus mengobrol, bercanda tawa sampai di taman yang mereka tuju.

"Duduk di kursi sana tuh, yuk."

"Ayok."

Setelah duduk di kursi, mereka pun mengobrol lagi bersama anak cantik mereka.

"Nanti kalau udah gede, harus pinter pilih pilih cowok ya sayang, harus yang kaya ayah. Atau nggak nanti ayah jodohin," ucap Rayyan random.

Makin menjadi-jadi aja ini bapak-bapak.

"Masih bayi, pembahasan kamu udah cowok-cowok aja. Nggamau ah kalau anak aku nanti dijodohin. Biar dia milih sendiri," ucap Fara.

"Iya deh iya. Kita nurut bunda aja Cei," ucap Rayyan.

"Nanti temen-temen ke rumah kan?"

"Nggak tau."

"Lah kok nggak tau?" heran Fara.

"Rion sama Darren meeting yang nggak bisa diganggu gugat. Kalau yang satu nggak jadi mereka juga nggak bakal jadi," jelas Rayyan.

"Yaudah temen kamu gausah. Biar temen aku aja," ucap Fara.

"Iya dehh. Nanti aku juga ada berkas-berkas yang harus diurus di ruang kantor."

"Tapi nggak ke kantor kan?"

"Kan aku udah bilang, sebelum baby Ceii 3 bulan aku nggak mau kerja dulu. Mau pengen lihat perkembangan anak cantik ini sambil belajar jadi ayah yang baik juga," ucap Rayyan membuat Fara tersenyum.

"Aku yakin deh, Cei pasti bangga punya ayah yang kaya kamu. Yang nggak kepengen ngebiarin anaknya kekurangan kasih sayang dari ayah, nggak mau ngecewain anaknya juga kan. Dan sebaliknya, jika Cei sudah dewasa kamu yang akan bangga sama dia karena kamu berhasil ngedidik dia dengan benar," ucap Fara.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang