#happyreading#
Fara keluar dari kamarnya menuju balkon dengan langit malam yang indah disertai seribu bintang yang bertebaran. Tersenyum tatkala ada bintang jatuh, memejamkan matanya berdoa. Katanya kalau ada bintang jatuh, segera memejamkan mata dan berdoa, memohon keinginan yang selama ini terpendam dan nanti akan terwujud. Fara hanya ingin keluarga kecilnya ini hidup bahagia tanpa ada gangguan sama sekali.
"Sayang," panggil suara berat tersebut.
Fara menoleh dan tersenyum melihatnya. Rayyan yang berjalan kearahnya sambil menggendong baby Cei.
"Kenapa? baby Cei belum kenyang cantik?"
"Udah. Cuman ini susah di tidurinnya, kayaknya ini nanti kita bakal begadang lagi hehe," ucap Rayyan.
"Haha resiko mas," sahut Fara dan diangguki oleh Rayyan.
"Oh ya, kamu kenapa ada di luar? Nggak baik udara malam."
"Gapapa. Lagi pengen ngerasain hawa dinginnya malam," jawab Fara.
"Aku tunggu di dalam ya sambil nidurin si cantik. Nanti kalau belum mau ke dalam aku aja yang keluar, kita berduaan hehe."
Setelah itu, Rayyan masuk dan menimang-nimang baby Cei supaya cepat tidur. Fara kembali menatap bintang dan langit malam.
"Skenariomu indah Tuhan. Sampai-sampai hambamu ini kaget dan seneng hehe. Tetap bersama kami dan selalu."
Rayyan kembali lagi dan langsung memeluk Fara dari belakang.
"Sayang."
"Iya?"
"Kita bakal tetep begini kan? Sampai nafas terakhir kita?"
"Iya harus. Tapi kalau kamu mau mengakhiri aku nggak bakal maksa," ucap Fara.
"Siapa yang mau mengakhiri? Nggak ada. Aku bakal tetep sama kamu, sama Cei, selalu itu."
"Jangan pernah berpaling ya mas. Aku tau, ada yang lebih sempurna dari aku, ada yang lebih waw waw waw dari aku, ada yang leb-"
"Tapi kalau aku tetap maunya kamu gimana? Mau ada cewek yang lebih dari kamu, mau se cantik apapun, sekaya apapun, karirnya bagus dan ini itu tapi aku maunya kamu. Nggak ada yang lain," tutur Rayyan membuat Fara tersenyum.
"Terimakasih yaa sudah memilih aku jadi pendamping hidup kamu. Aku bahagia sama kamu, kamu yang mau nerima kekurangan aku. Bahkan kata terimakasih nggak cukup buat aku untuk kamu."
"Udah nggak usah bilang gitu mulu. Kita sama sama beruntung, apalagi aku."
"Masuk yuk, udah malem. Besok kita ke rumah bunda sama ayah mau?" tanya Rayyan.
"Boleh. Kita lihat dulu, Cei rewel nggak. Kalau rewel mending gausah, kalau nggak ya berangkat," balas Fara dan diangguki Rayyan.
Mereka pun masuk dan tak lupa mengunci pintu balkon serta menutup kaca balkon dengan gorden. Btw, Cei masih akan tetap di kamar mereka berdua hingga Rayyan menyetujui Cei tidur sendiri. Bapak bapak protektif.
•••
Mereka sedang siap siap untuk pergi ke rumah bunda dan ayah, karena Cei tidak rewel maka dari itu mereka jadi pergi kesana.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAYFA[END]
Teen FictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA Cover by:pinterest Rayyan Aldebaran Mahendra, sang ketua geng alvarelic yang sangat disegani semua orang dikalangan kota Bandung. Dengan pahatan wajah yang sempurna, tubuh yang ideal dan membuat kesan tersendiri bagi mereka...