chapter 33

2.5K 141 2
                                    

GUYS MAAP KEMARIN ITU KEPENCET TANDA PUBLISNYA 😭🙏

#Happyreading#

Fara terusik karena cahaya matahari mengusik matanya. Dirinya melihat sepasang tangan kekar memeluk pinggang rampingnya, sudah dipastikan jika itu adalah suaminya. Fara melihat jam yang bertengger di dinding menunjukkan jam enam pagi.

Dirinya menoleh kearah Rayyan dan mengernyit karena ada luka lebam yang ada diseluruh permukaan wajah Rayyan, bisa dipastikan jika suaminya ini kemarin malam berantem.

Fara mencoba bangun dan memindah tangan Rayyan pelan agar tidak terusik. Bukannya lepas malah semakin erat seolah tidak memberi celah Fara untuk bangkit dari kasur.

"Ray, bangun dong. Udah siang ini"ucap Fara.

"Masih jam enam belum siang banget"ujar Rayyan dengan nada serak membuat Fara merinding.

"Ya tapi harus bangun. Jangan kebo gitu"kesal Fara namun Rayyan tak mengindahkan ucapannya. Sebuah ide muncul dari otak Fara.

Dirinya memencet kencang luka Rayyan membuat Rayyan teriak kesakitan.

"Shh sakit sayang, jangan digituin"cemberut Rayyan.

"Habis berantem ya?"tebak Fara.

"Nggak"

"Jujur!!"tekan Fara.

"Iya kemarin sama Mandala"ujar ringan Rayyan dengan kepala yang berada di ceruk leher Fara.

"Bangun ihh"

"Enggak mau"tolak mentah-mentah Rayyan.

"Astaghfirullah, emang kemarin pulang jam berapa?"tanya Fara.

"Jam sebelas"singkat Rayyan.

"Pantes tadi waktu sholat subuh agak ngelantur bacaannya"ujar Fara dengan geleng-geleng.

"Yaudah aku mau beres-beres dulu"bangkit Fara. Saat ingin berdiri, tangannya dicekal oleh Rayyan dan berakhir duduk dipangkuan Rayyan membuat Fara salting sendiri.

"Masih ngantuk. Laper juga, tadi sahurnya nggak banyak"keluh Rayyan dengan mata terpejam sambil memeluk erat Fara yang ada dipangkuannya.

"Makanya kalau kelayapan jangan sampai malam. Itu akibatnya"sarkas Fara.

"Aku batal aja ya puasanya"

ucapan Rayyan membuat Fara marah.
Dirinya langsung saja menjewer telinga Rayyan sampai suaminya itu mengaduh kesakitan.

"Coba bilang sekali lagi"ucap Fara dengan bersidekap.

"Hehe nggak jadi"ujar Rayyan dengan cengengesan dan langsung berlari kekamar mandi. Fara yang melihat terkekeh pelan dan menggeleng dengan sikap absurd suaminya ini.

Keluar dari kamar dengan mengenakan hijab instan. Fara langsung memegang gagang sapu dengan serbet yang bertengger di pundaknya.

"SAYANG JANGAN BERES-BERES, BIAR BIBI AJA YANG BERESIN SEMUANYA. KAMU IKUT AKU AJA KE MARKAS"teriak Rayyan yang berada di lantai atas.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang