chapter 16

3.5K 223 0
                                    

"Ray nikah yuu"ajak fara dengan semangat membuat mereka semua melongo tak percaya.

"DEMI APA"pekik mereka membuat mereka menjadi pusat perhatian cafe.

"Ihh kalian berisik. Orang fara cuman ngajak rayyan nikah kok kalian yang heboh"cibir fara.

"Kok bisa ngomong gitu hm"ucap rayyan tenang. Padahal mah jantungnya udah diskoan.

"Nggatau juga. Kayak dari padangan mata aku tuh nikah enak gitu,apalagi nikah muda"ucap fara.

Rayyan sudah mesem-mesem nggak jelas akan jawaban dari fara.

"Katanya nunggu kak rayyan lulus baru nikah"ucap zahra.

"Kelamaan"ucap fara cemberut kesal.

"Emang biayanya ada"ucap rayyan.

"Adalah. Kan papa sama ayah punya uang"jawab fara.

"Nanti aku bilang dulu sama papa"ucap rayyan dan diangguki oleh fara.

"Itu berarti semakin cepat kalian nikah semakin cepat pula kita dapet ponakan, yekan"ucap darren menaik turunkan alisnya membuat fara blushing.

"Doain aja"ucap rayyan tersenyum tipis dengan merangkul bahu fara posesif.

"Udah-udah makan aja. Masalah nikahan mereka berdua kan belum tentu sekarang. Makan yuk"ucap aul semangat dan diangguki mereka semua.

•••

"Mau kerumah dulu apa langsung pulang"ajak rayyan saat mereka berdua menuju pulang kerumah masing-masing.

"Aku langsung pulang aja, lagi pgn nggak ngapa-ngapain dirumah"keluh fara.

Rayyan pun mengangguk dan semakin mempercepat laju mobilnya menuju rumah tunangannya itu. Sesampainya diperkarangan rumah gadisnya itu, fara langsung turun dari mobil fan langsung masuk kedalam.
Sedangkan rayyan tidak ikut masuk dikarenakan ingin membicarakan hal penting tentang apa yang diomongkan fara tadi kepada papahnya. Sebenernya rayyan tak begitu kepingin cepat cepat menikah karena dirinya ingin mengetahui lagi lebih dalam tentang gadisnya meski sudah semua namun didalam dirinya merasa belum cukup puas.

Kembali ke fara, gadis juga ikut andil memikirkan nantinya gimana berbicara kepada sang ayah yang kepingin menikah.
Namun, dirinya juga mikir apa tak terlalu cepat untuk menikah diusia yang masih muda ini. Entah kerasukan setan apa dirinya ingin menikah secepatnya bahkan dirinya tak memikirkan bagaimana nanti kedepannya jika sudah sah, dipastikan berbagai masalah akan datang dikehidupan mereka berdua. Memikirkan hal itu membuat kepala fara pening, dirinya perlu air hangat untuk memfreshkan otaknya yang sudah panas memikirkan hal yang seharusnya jangan dulu dipikirkan.

18.00 pm

Saat ini keluarga fara sedang melaksanakan makan malam sehabis sholat berjamaah. Bunda fara memasak begitu banyak dikarenakan abang raka dan kak fika yang usia kandungannya memasuki bulan ke delapan, maka daro itu demi kepentingan sang baby arfi(arka&fika) mereka berdua sepakat untuk menginap sementara di mansion ini.

Raka takut disaat dirinya dikantor dan bersamaan anaknya lahir kan bisa berabe meski disana masih ada bibi dan pak satpam, lagipun bunda dan fara tidak begitu direpotkan bahkan mereka lebih excited dengan persalinan kak fika nanti.

"Fara kenapa diem aja?biasanya heboh sendiri"tanya bang raka.

"Eh enggak bang"ucap fara gugup.

"Cerita dong ke kita kalo nggak bisa dipendem sendiri"ucap bang raka.

"Enggak kok bang. Fara mungkin diem karena lagi mikir ujian nanti yang tinggal sebulan lagi"ucap fara dengan senyum manisnya yang langsung tertular ke mereka semua.

"Jangan sungkan-sungkan cerita ke kakak ya far"imbuh fika dan diangguki oleh fara.

"Yaudah gih makan cepat, dan ingat jika makan tidak ada yang boleh berbicara"ucap tegas sang ayah dan diangguki mereka semua.

Berbeda dengan keluarga fara, di keluarga rayyan mereka semua melongo atas cerita rayyan yang tiba-tiba gini.

"Kamu beneran?nggak lagi ngeprank mama sama papa kan"ucap kaget sang mama.

Bagimana tidak kaget jika menantunya itu yang terlebih dahulu mengajak menikah. Seharusnya kan pihak laki laki yang mengajak, lah ini malah kebalikannya.

"Buat apa rayyan ngeprank mamah papa kalo nyangkut tentang hal ini. Tapi mungkin karena efek dia lagi pms jadi ucapannya agak ngelantur gitu"ucap rayyan menghela nafasnya kasar.

"Mungkin besok papa sama ayahnya fara bakal bicarain hal ini, lagipun kamu juga kamu udah mau lulus"ucap papa rayyan dan diangguki oleh rayyan.

Setelahnya mereka semua bangkit menuju kamar mereka masing-masing dikarenakan waktu yang sudah menjelang tengah malam.
Rayyan yang berada dikamarnya langsung saja merebahkan tubuhnya. Ia menghela nafasnya sejenak sambil memikirkan bagaimana nantinya berumah tangga dengan fara. Memikirkannya saja sudah membuat dirinya kesengsem sendiri.

Kantuk sudah menyerang tubuh rayyan, akhirnya cowok itu pun tertidur dengan mimpi yang indah.

•••

Assalamualaikum kalian semua.
Alhamdulillah aku double update untuk pengganti hari-hari aku nggak update. Makasii yang udah luangin baca cerita aku ini. Makasii juga udah mengisi kekosongan di cerita ini. Thankyou banget buat kalian intinya.

Besok udah ganti bulan ajanih. Oh ya, harapan kalian dibulan selanjutnya apa nih??
Makin sukses pasti lah yaw.
Intinya kalian terus berdoa aja supaya dikehidupan selanjutnya kebahagiaan bakal terus ada di kalian.

Oh ya, jangan lupa vote dan komen gaes. Daripada kosong ini lapak mending kalian komen terserah kalian apapun itu, tapi tau batasan.

Thankyou buat kalian semua.

angeldesytha
Minggu,28 feb 2021

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang