chapter 36

2.5K 133 6
                                    

#Happyreading#

Sahur kali ini Rayyan tak begitu semangat karena Fara yang mendadak datang bulan. Menghela nafas terus hingga Fara yang sedang memasak jengah.

"Udah 35 kali kamu menghela nafas. Semangat dong," ujar Fara.

"Semangat gimana orang yang bikin semangat lagi tanggal merah"gumam Rayyan namun masih didengar Fara baik.

"Ini. Yang penting aku tetep masakin masakan kesukaan kamu," ujarnya.

"Udah cepet dimakan nanti jam 3 sorean ngabuburit"celetuk Fara membuat Rayyan semangat 45.

Lalu Rayyan makan sahur karena 15 menit lagi imsak akan datang. Fara pamit ke kamar untuk menyiapkan sarung, baju koko dan peci untuk shalat di masjid terdekat dirumah mereka.

"Mau mandi?"tanya Fara saat Rayyan sudah selesai makan sahur dan merebahkan tubuhnya dikasur.

"Iya," lalu Rayyan bangkit ke kamar mandi dan selang beberapa waktu keluar dengan muka fresh. Memakai baju yang disiapkan Fara dan berjalan menuruni tangga menuju bagasi mengambil motor vespanya bersama Fara yang mengantarkan rayyan kedepan pintu saja.

"Aku ke masjid dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

•••

"SAYANG CEPETAN UDAH JAM 3 INI"teriak Rayyan diruangtamu dengan terus memandang gelang jam yang bertengger di pergelangan tangannya.

"Iya sabar, nggak usah teriak gitu juga. Nanti sakit tenggorokannya," ucap Fara lembut dibalas cengengesan dari Rayyan.

"Kita mau kemana ngabuburitnya?"tanya Rayyan saat sudah duduk di sepeda motornya.

Mereka ngabuburit memakai vespa matic karena Fara yang menginginkan.

"Ya pokoknya jalan aja. Nanti kalau ada takjil yang enak baru beli," ujarnya dan diangguki Rayyan.

Mereka keluar dari perkarangan komplek mereka. Dijalan mereka saling bercerita, sesekali salah satu dari mereka tertawa karena lawakan mereka sendiri.

"Eh Ray, ada es campur tuh. Berhenti kita beli dulu," ucap Fara dengan menunjuk gerobak tukang es campur.

"Mang, es campur 2 ya"ujar Fara dan diangguki bapak penjual.

"Asiapp neng."

Rayyan dan Fara duduk dikursi yang disediakan. Saking gabutnya menunggu es campur yang memang ramai, Rayyan memandang wajah lekat istrinya membuat Fara yang ditatap salting sendiri.

"Ngapain natap aku?"tanya Fara.

"kamu tau enggak-" ucapan Rayyan terpotong karena Fara yang langsung berucap.

"Ya nggaklah orang kamu belum ngasih tau aku," ujar Fara dengan kesal dijawab kekehan dari Rayyan dengan menjawil hidung mancung Fara.

"Puasa kali ini beda banget vibesnya"celetuk Rayyan.

"Beda gimana?"tanya Fara

"Dulu puasa aku sama keluarga, sekarang? Udah sama istri aja"jawab Rayyan.

"Iya juga"sahut Fara sambil terkekeh.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang