chapter 39

2.4K 140 0
                                    

#Happyreading#

Hari ini ujian kelulusan telah tiba. Rayyan dan Fara yang sangat ekstra dengan pelajaran dan materi yang akan bertemu dilembar soal ujian mereka.

"Setelah lulus mau lanjut dimana kamu?"tanya Rayyan saat berada di mobil menuju ke sekolah.

"Mau ke Farmasi boleh?"izin Fara.

"Kamu seneng kan?"

"Seneng. Kan aku Sma-nya ambil Ipa. Jadi biar lebih mudah ambil Farmasi aja," jelas Fara dan diangguki Rayyan.

"Kamu ambil 2 tahun aja ya," ucap Rayyan.

"Kalau bisa sih."

"Kok gitu?"

"Di kampus papa, ambil jurusan Farmasi waktu 2 tahun"final Rayyan tak bisa dibantah. Fara menghela nafasnya kasar dan mengangguk.

"Satu tahun kamu mendalami dunia perkampusan, satu tahun kamu fokus sama magang dan skripsi kamu dan bonus kamu bisa cuti beberapa bulan," jelas Rayyan.

"Jadi kamu udah jauh-jauh hari buat kepentingan aku ini?"tanya Fara dan diangguki Rayyan.

"Segitunya kamu?"

"Biar kamu nggak kewalahan membagi waktu sama aku juga"jawab Rayyan.

"Terus kamu mau tetep ngelanjutin perusahaan papa?"tanya Fara.

"Nggak. Aku mau bikin perusahaan sendiri tapi juga gabung sama perusahana papa," jawab Rayyan.

Setelah percakapan tersebut, kedua sejoli keluar dari mobil dan langsung ke ruang kelas mereka. Sebelumnya Rayyan yang mengantar Fara ke ruang istrinya sampai depan kelas.

"Harus fokus, jangan mikirin yang lain, aku tau kamu hebat dalam mengerjakan soal. Intinya kamu harus fokus, paham?!"

"Iya paham. Kamu juga gitu jangan ngomongin aku aja"ketus Fara.

"Iya sayang. Masuk gih, bentar lagi masuk"suruh Rayyan dan diangguki Fara.

Rayyan pun melenggang pergi menuju kelasnya. Selama itu banyak tatapan kagum dari mereka semua namun seperti biasa Rayyan acuh.

"Tumben lo langsung ke kelas buka buku," celetuk Rion.

Rayyan hanya melihatnya saja tanpa menjawab. Malas saja rasanya untuk berucap selain istrinya.

"Gimana sama keadaan anak-anak?"tanya Rayhan kepada Devan.

"Nice. Mereka lebih sportif dari apa yang kita bayangkan," jawab Devan.

Semenjak menjadi kekasih Zahra, sikap dingin yang berada di dalam diri Devan mulai luntur tergantikan dengan sikap banyak bicara, tapi hanya untuk Zahra bukan yang lainnya.

"Pantau terus mereka"titah Rayyan dan diangguki mereka.

Pengawas ujian masuk membuat mereka kicep dan langsung fokus terhadap soal-soal yang siap bikin otak mereka meledak seketika.

•••

Ujian sudah selesai selama beberapa hari yang lalu. Sekarang kedua sejoli tersebut berada di rumah Rayyan dikarenakan istri tercintanya merengek memintanya ingin pergi ke rumah mertuanya dengan di malam hari.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang