chapter 43

2.6K 147 2
                                    

#Happyreading#

Huek huek

Fara memuntahkan semua cairan yang berada didalam mulutnya, namun yang keluar hanya cairan bening saja. Rayyan yang mendengar suara muntahan langsung meloncat dan mendapatkan Fara yang hampir jatuh, dengan sigap dirinya menangkap tubuh Fara yang lemas dan membawa tubuh tersebut ke ranjang mereka.

"Masih lemes yang?"tanya Rayyan khawatir.

"Lemes, pusing banget," keluh Fara sambil bersender di dada bidang Rayyan.

"Ke rumah sakit aja yuk," ajak Rayyan.

"Nggak mau," tolak Fara.

"Yaudah baring aja. Aku mau ke dapur ambil teh anget," ucap Rayyan beranjak namun tiba-tiba tangan mungil menahan dan terpaksa dirinya kembali duduk.

"Nggak usah, mau peluk," ucap Fara manja sambil merentangkan tangannya.

Rayyan pun menurut dan berbaring menyamping dengan tangan sibuk mengelus rambut Fara.

"Cepat sembuh cintanya Rayyan," gumam Rayyan.

•••

Jam sudah menunjukkan ke angka 7 pertanda makan malam sudah tiba. Namun Fara tetap pada tempatnya, tidur dengan keadaan memeluk erat Rayyan. Rayyan pun hanya menuruti saja, lagipun dirinya sangat suka jika sang istri manja mode on. Tapi yang sangat dirinya tak suka adalah suhu badan Fara semakin meningkat dan tak ada makanan satupun di dalam perutnya. Sekali makan langsung mual.

"Ke rumah sakit ya. Aku khawatir sama kamu," ucap Rayyan khawatir.

"Nggak mau," tolak Fara.

"Mual Ray," keluh Fara.

"Makanya ke rumah sakit sekarang. Nggak ada penolakan!"

Akhirnya mereka bersiap-siap ke rumah sakit dengan di supiri mang Soleh. Masih ingat mang Soleh? Coba baca chapter 2.

Sesampainya disana mereka langsung saja masuk. Fara pun diperiksa. Setelahnya Fara turun dari brankar dibantu oleh Rayyan.

"Maaf sebelumya nyonya Fara terakhir menstruasi kapan?"tanya Dokter Dira.

"H-hah? Emn kayaknya telat deh dok. Seharusnya minggu kemarin tapi sampai sekarang nggak ada tanda-tanda mau haid," jawab Fara.

"Lebih baik ibu ke dokter kandungan. Takutnya saya malah salah perkiraan," ucapnya.

"Ya sudah kalau begitu dok. Saya dan istri saya pamit dan terimakasih," ucap Rayyan dan diangguki ramah oleh Domter Dira.

Mereka keluar dan langsung dokter kandungan. Tanpa mengantri mereka langsung masuk.

"Assalamualaikum," salam Fara dan Rayyan.

"Waalaikumsalam," jawab dokter kandungan.

"Mari bu. Duduk," ucap dokter tersebut yang ber name tag Sinta.

"Ada keluhan apa aja bu?"tanya dokter Sinta setelah Rayyan dan Fara duduk di kursi.

"Pusing, mual, perut kayak kembung banget dok, terus juga kaya makan nggak ada selera," jawab Fara.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang