chapter 6

7.7K 518 0
                                    

Part ini aku bikin khusus dunia rayyan.faranya libur dulu ya, hehe.

***

Sehabis mengantar Fara pulang, Rayyan tak banyak cakap, dirinya langung memarkir mobil, berjalan kearah tangga menuju kamar sebab tak ada orangtuanya mungkin mama ke restoran dan papa sedang kerja di perusahan ternama dan terbesar se asia. Sekitar memakan waktu banyak Rayyan akhirnya bisa berleha leha di kasur kesayangannya.

"Sekarang Fara lagi ngapain yak," ujar Rayyan tiduran dengan posisi terlentang, mata menghadap ke atas dan membayangkan betapa cantiknya sang pujaan hati yang insyaallah akan menjadi pendamping hidupnya.

"Pengen gue chat tapi kayaknya ganggu banget" imbuhnya.

"Dahlah makan aja," ucap Rayyan seraya bangkit menuju ke dapur untuk melihat ada apa saja yang ada di meja makan.

Dan ternyata ada macam macam makanan yang menggugah selera di perut rayyan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tanpa basa basi lagi Rayyan langsung melahap satu persatu makanan tersebut. Sangking enaknya atau kelaparan Rayyan melotot kaget dengan rasa makanan tersebut.

"emang the best makanan emak sendiri, nggak ada duanya etdah" batin rayyan.

•••


Sehabis makan tadi Rayyan berjalan kearah ruang keluarga yang terdapat televisi lebar tersebut. Rayyan memencet tombol merah atau bisa disebut play. Rayyan mengotak atik mencari channel yang menurutnya menarik dan jatuh kepada kartun dua kembar kepala botak, upin ipin.

10 menit rayyan menonton ternyata bosan juga, alhasil dirinya tertidur juga di sofa dan sekarang televisi itulah yang menonton Rayyan. Belum sempat masuk ke alam mimpinya tiba tiba terdengar orang memencet bel rumah. Mau tak mau dirinya membukakan pintu tersebut dengan segala sumpah serapah. Soal pembantu Rayyan? Bi Lani sedang izin cuti selama 2 minggu karena keluarga besarnya sedang mengadakan hajatan  besar besaran.

Ting tong ting tong

Dari tadi bunyi bel terus saja berbunyi menghasilkan bunyi bising bagi rayyan.

"IYA BENTAR, GAK SABARAN AMAT JADI MANUSIA" teriak Rayyan dan saat membuka ternyata.

"TAI LO PADA,TINGGAL MASUK AJA MALAH MENCET BEL," bentak Rayyan kepada empat cecunguk itu yang tak lain Rion, Beben, Darren dan devan. Keempatnya hanya menyengir lebar, lebih tepatnya hanya Beben dan Darren, sedangkan Rion hanya menggelengkan kepalanya seraya berjalan kearah sofa dan Devan langsung nyelonong dan tiduran di sofa ruang tamu Rayyan.

"Mau numpang makan kan lo pada?" ucap sinis Rayyan kepada dua cunguk yang dihadapannya ini.

"Hehe iya Yan," ucap Beben.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang