Chapter 52

1.9K 166 1
                                    

Assalamualaikum guys!!
Jadi aku ada challenge buat kalian.
Jadi gini, ini kan udh masuk bulan 9/september dan karena masih awal tanggal aku mau kalian bisa selama satu bulan bisa mencapai 200k readers.

Jika kalian sanggup ngejalaninnya, aku bkl bikinin grup khusus readers RAYFA sekaligus buat lebih pendekatan kita semua. Bisa lebih tau aku juga, dan aku juga bisa lebih tau sama kalian.

So, kalian kalau bisa sanggupin challenge dri aku. Aku janji bkl bikinin grup. Harus satu bulan mencapai 200k readers okeyy. Bagaimanapun itu caranya, atau temen kalian ajakin buat baca ini. Okeyy

Sebelum baca jangan lupa budayakan vote dan komen terlebih dahulu!!

#happyreading#

Sesampainya di rumah, Fara langsung masuk ke kamar dan mengunci. Dirinya masuk walk in closet guna mengganti bajunya dan berencana untuk tidur karena lelah badan dan lelah hati.

Sedangkan Rayyan sudah sampai dan langsung masuk ke dalam rumah. Membuka pintu kamar ternyata di kunci. Rayyan mengetok pintu tetapi tidak ada suara di dalam. Khawatir melanda di pikiran Rayyan.

"Assalamualaikum Ra, sayang. Buka pintunya yang, kamu marah ya sama aku?"tanya Rayyan di depan pintu kamar.

"Ra, jawab dong pertanyaan aku. Kamu tidur apa gimana ini, jangan bikin aku tambah khawatir, sayang."

"Maaf kalau aku nggak bilang sama kamu tentang Ayfa yang jadi sekretaris aku. Aku pikir itu cuman masalah sepele aja nanti juga kamu bisa ngertiin. Tapi ternyata nggak. Maaf aku bohongin kamu," jelas Rayyan panjang lebar.

"Buka dong Ra. Aku jelasin. Aku tau kamu marah sama aku," ucap Rayyan namun Fara sudah terlanjur masuk ke dunia mimpinya.

Lelah berbicara sendiri, Rayyan memutuskan untuk pergi dari situ dan masuk ke dalam ruang kantornya. Duduk di meja kebesarannya dan melepas jas.

"Duh gimana nih"gumam Rayyan sambil berpikir keras bagaimana membujuk sang istri agar tidak marah.

"Dia nggak suka di kasih bunga-bunga lagi. Apalagi juga dia lagi hamil, terus suka sensitif."

"ARGHH! gimana ini ya tuhan," kesal Rayyan.

Lama dengan pikiran agar Fara memaafkan Rayyan tak sadar jika dia sudah berada di alam mimpinya dengan pipi yang ditaruh di meja dan berbantalkan lengannya.

•••

17.30

Fara terbangun karena suara perutnya yang sedang berdemo. Melihat jam ternyata sudah masuk ke jam magrib. Fara bangkit dan melangkah ke kamar mandi setelah mandi dirinya berpakai dan keluar kamar.

Berjalan ke dapur melihat Bibi Art sedang memasak sop ayam dan ayam balado. Fara tergiur dengan ayam baladonya karena sudah lama tidak makan makanan tersebut.

"Bi," panggil Fara membuat Bibi Art menoleh.

"Iya non, masih Bibi masakin ini. Bentar lagi juga udah selesai," ucap Bibi Art.

"Nggak. Cuman mau tanya, ayam baladonya pedes banget nggak Bi?"tanya Fara.

"Ehm, nggak non. Cuman Bibi kasih 2 cabe, soalnya Bibi lagi kepengen ayam balado. Maaf ya kalau Bibi lancang ambil tanpa bilang non dulu," ucap Bibi Art tak enak hati.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang