Chapter 61

1.4K 133 6
                                    

Haloow guys, assalamu'alaikum!!
Btw, Desember ini aku up nya insyaallah bisa 4 kali kalau kepepet yaudah cuman 3 kali hehe.
Aku sekarang lagi ujian, mknya itu buat up jg lagi nggabisa. Ini otak kapasitasnya dikit soalnya:(
Janlup vote dan komen terus ya!!

#happyreading#

Rayyan dan Fara pun masuk ke kamar dan beristirahat karena lelah dengan pesta tadi. Fara yang langsung memasuki kamar mandi dan Rayyan yang langsung menghempaskan tubuhnya lelah.

"Ray, bangun dulu. Bersih-bersih terus tidur," ucap Fara lembut.

"Bentar yang."

"Jangan bentar-bentar Ray, lebih cepet biar bisa langsung tidur."

"Iya."

Rayyan bangkit dengan sedikit kesal namun Fara hanya acuh. Mau bagaimana lagi, jika tidak bebersih badan dulu akan menyebabkan banyak kuman. Apalagi Fara mengandung. Jauh-jauh deh anak mahal dari kuman.

Ceklek

"Udah selesai?"

"udah."

"Yaudah tidur."

"Eits. Nggak bisa gitu, katanya kamu mau ngasih aku kado. Mana?" tagih Rayyan sambil menodongkan tangannya.

"Beneran minta sekarang?"

"Emangnya apaan kadonya?"

"Bentar aku ambil dulu."

Fara bangkit dari kasur dan membuka laci lemari. Entah sedang mencari apa yang pasti Rayyan tidak tahu.

"Tutup mata dulu."

"Ngapain?"

"Nurut sayang."

Rayyan langsung menutup mata dengan raut wajah gembira. Jarang sekali, bahkan tidak pernah Fara memanggilnya 'sayang'.

"Apa yang apa? Jangan yang aneh-aneh pokoknya."

"Nggak aneh."

"Iya terus apa?"

"Sabar dulu makanya bapak Rayyan," geram Fara membuat Rayyan cengengesan.

"Tapi maaf ya kalau kadonya nggak sepantar dengan apa yang sering kamu kasih ke aku," ucap Fara sedih.

"Sayang, nggakpapa. Apapun itu yang dari kamu, aku bakal terima. Tapi kalau kamu kasih surat keramat aku nggak mau," ucap Rayyan.

"Surat keramat?"

"Ck. Surat pisah," decak Rayyan.

"Yakali aku ngasih surat begituan. Aku dari SMP pengennya nikah sekali seumur hidup."

"Jadi dulu kriteria kamu gimana? Kayak aku? Yakan?"

"Nggak."

"Kok nggak yang?"

"Aku dulu nggak pernah berfikir punya suami berandalan, ketua geng, badboy, nakal, nyeremin mukanya, apalagi kalau soal tonjok muka orang. Haduhhh serem," jawab Fara membuat Rayyan menatap datar dibalik menutup matanya itu.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang