chapter 15

4.3K 232 0
                                    

Hai assalamualaikum kalian semua👋
Aku comeback lagi dengan membawa kebahagian yang tiada tara.
Aku updatenya mungkin bakal double karena udah membuat kalian penasaran wkwk.
So, have un bacanya!!

----------------------------------------------------------------------

Rayyan memarkirkan motornya asal asalan, sekarang yang terpenting faranya tidak ngambek lagi kepadanya. Dirinya merasa menyesal telah mematikan ponselnya.

Memang sehabis pulang sekolah fara tidak langsung pulang, dirinya menunggu rayyan yang katanya akan mengantar dirinya pulang namun fara menunggu selama 30 menit tidak datang juga batang hidung rayyan, membuat fara kesal dan berujung ngambek kepada rayyan.

Tok Tok

"Assalamualaikum ayah. Fara-nya ada nggak?"ucap rayyan sopan saat yang membuka pintunya adalah mertuanya.

"Ada dikamarnya. Tadi datang datang wajahnya kayak ngambek gitu,ngambek ke kamu ya?"tanya ayah farhan dan diangguki kaku oleh rayyan.

"Yaudah masuk sana bujuk. Tapi inget gak baleh bersentuhan dan jaga jarak"tekan farhan.

"Siap ayah"ucap rayyan dan izin masuk ke kamar fara.

Saat berada didepan kamar milik tunangannya, rayyan menarik nafas panjang terlebih dahulu dan membuangnya di mulut agar tidak gugup dan takut.

Tok tok

"Assalamualaikum, ra. Aku masuk ya"ucap rayyan dan izin kepada fara.

Tidak ada sahutan didalamnya, terpaksa rayyan membuka pintu tersebut dan aroma strawberry menyeruak di indera penciumannya yang membuat dirinya lebih tenang dan lega.

Rayyan melihat fara sedang membaca novel yang di beli beberapa hari yang lalu bersama rayyan. Rayyan menghela nafasnya dan berjalan mendekati fara yang memasang muka ala datar dan dingin, namun bukannya datar dan dingin jatuhnya menjadi sangat menggemaskan bagi rayyan.

"Sayang"

"Hm"

"Lagi ngapain?"

"Ck, buta mata kamu"

"Hehe basa basi doang atuh ih"

"To the point"

"Emm.. Aku mau minta maaf sama kamu nggak nepatin janji aku buat nganter kamu pulang. Tadi tiba tiba ada yang telpon aku dan buat aku gak kepikiran ke kamu"penjelasan rayyan tidak tipu tipu, dirinya tadi menerima telpon dan membuat dirinya marah besar sampai melupakan bagaimana nasib sang tunangannya.

"Sampai segitunya kamu sampek gak mikirin aku gimana"ucap fara bergetar.

"Eh eh nggak gitu sayang, sumpah aku gak bermaksud neglupain kamu"

"Terus kenapa kamu sampek lupain aku. Segitu berharganya kepentingan kamu itu. Iya kalau aku bisa jaga diri, kalau takutnya nanti aku di begal atau sampek dilecehin. KAMU MAU HAH?!!"ucap fara teriak diakhir kalimat membuat rayyan emakin merasa bersalah.

Jika fara sudah bersama rayyan, dirinya akan menjadi lebih manja dan suka menangis. Tapi percayalah itu artinya fara sudah menaruh kepercayaan dan ketulusan untuk rayyan.

"Sayang pliss maafin aku. Aku janji aku nggak bakal gitu lagi sama kamu. Baikan ya?!!"ucap rayyan memohon.

"Gamau"

"Kok gitu sih,kan aku udah bujuk kamu. Ya, baikan ya"

"Tinggalin aku selama beberapa hari nanti. Aku mau sendiri"ucap fara dan melanjutkan baca novel.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang