chapter 11

5.5K 313 4
                                    

Setelah kejadian dimana Rayyan menceritakan masa lalu kelamnya, dirinya menjadi takut akan Fara yang meninggalkannya. Namun Rayyan bersyukur Fara tak benci kepadanya malah gadis tersebut membuat hari hari Rayyan semakin bersemangat dan berwarna.

"Sekarang mau kemana?"tanya Rayyan.

Mereka berdua sedang keluar untuk membeli keperluan tunangan mereka, yaps 1 minggu lagi pasangan uwu itu akan tunangan. Meski masih dihantui rasa ragu dan takut namun tak membuat keyakinan mereka untuk menjadi pasangan halal goyah.

"Sekarang ke tempat desainer bunga," ucap Fara sambil memainkan ponselnya dan hanya diangguki oleh Rayyan.

"Oh ya. Masalah sekolah gimana?"tanya Fara sambil memasukkan ponselnya di slig bag nya.

"Itu semua udah diatur sesuai ekspetasi sama papa dan ayah kamu. Kita hanya bagian baju, cincin, sama dekor tunangannya," jawab perjelas Rayyan.

"Aku takutnya nanti temen temenku ngira aku hamil diluar nikahlah, yang murahanlah tau segala macam itu," ucap fara dengan raut suram.

"Hustt. Jangan berpikiran seperti itu ra. Mereka gabakal kayak gitu ke kamu, aku selalu ada kalau nanti kamu dihujat atau segala macam. Tapi jangan salahin kalau orang itu bakal aku bakar hidup hidup," ucap Rayyan tersenyum smirk dan mendapatkan tabokan keras di bahunya.

"Gak boleh kayak gitu. Itu dosa Ray," ucap Fara cemberut.

"Didalam hidupku, Jika ada yang mengusik kehidupan orang tersayangku maka akan kubalas lebih orang itu," ucap Rayyan tegas.

Jika seperti itu, Fara hanya mampu diam dan diam. Dirinya juga sudah tau sifat sifat dalam dan luarnya Rayyan.

"Gausah terlalu dipikirin. Nanti pikirin waktu kita duduk diatas pelamin dan bayangin waktu aku ucapin ijab kobul nyebut nama kamu," ucap Rayyan mampu membuat kepiting rebus di pipi Fara keluar.

"Saya terima nikah dan kawinnya Alfara Raina Azizah binti Farhan Ahlan Mahardika dengan seperangkat alat sholat dan mas kawin dibayar tunai," ucap Rayyan seakan sudah membacakan langsung didepan penghulu dan semua orang.

"Ish. Belum juga tunangan udah mau nikah nikah aja," ucap Fara.

"Praktek sayang. Biar nanti nggak nerveous, yaa meski nanti bakal terjadi tapi seenggaknya sekarang udah hapal," ucap Rayyan.

"Iyain aja."

Setelahnya mereka turun dan sampai didepan toko tempat desainer bunga.
Kalian pernah datang ditunangan saudara kalian engga? Terus kan kalo jaman sekarang tuh udah ada tempat pelamin gitu lo, kalau nggak paham skip aja!!

Datang pelayan tersebut dan langsung memberikan sebuah buku yang isinya bergambar desainer desainer pelamin khusus orang tunangan yang dari simple menjadi mewah. Namun Fara tipikal anak yang gak mau ribet dan nggak mau terlalu mewah jadi dirinya ingin request sendiri dengan desain yang bisa dibilang sangat simple.

"Baik mbak. Masih ada yang ingin ditambahkan lagi?"tanya pelayan tersebut.

"Emm....nggak usah deh. Itu aja udah cukup kok," ucap Fara tersenyum kepada pelayan tersebut dan menular di pelayan itu.

"Kalau gitu kami pulang. Jangan sampai ada yang terlewatkan," ucap Rayyan datar bin dingin. Dan jangan lupakan tangan yang dimasukkan kedalam saku celananya menambah kesan ciri khas badboy.

Setelahnya Rayyan dan Fara keluar dari toko tersebut dan langsung bergegas pulang karena waktu sudah menunjukkan jam 17.00 pm.

"Mau sholat dimasjid atau dirumah aja?"tanya Fara.

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang