chapter 47

2.2K 113 4
                                    

#Happyreading#

Fara terbangun karena perutnya yang keroncongan. Duduk di ranjang dan menatap sebelah ranjangnya. Biasanya suaminya akan selalu ada di samping dirinya, tapi karena ingat tadi Rayyan yang membentak dia dan langsung pergi begitu saja membuat Fara bingung dan sakit secara bersamaan.

Fara bangkit dari ranjang dan keluar kamar menuju dapur. Disana terlihat mama mertuanya menyiapkan makan malam mereka. Fara melangkah mendekat.

"Mamah," panggil Fara membuat mama Fania menoleh dan tersenyum hangat.

"Eh menantu sama cucu mama udah bangun. Laper ya pasti? Nih, mama udah buatin makanan kesukaan kamu sama Rayyan. Oh ya, Rayyan kemana Fa? Kok tadi mama dateng nggak ada Rayyan. Apa keluar? Soalnya tadi mama liat di bagasi motor Rayyan nggak ada?"tanya mama Fania beruntun membuat Fara terkekeh.

"Satu-satu kali mah tanyanya. Dari tadi siang emang Rayyan keluar dan belum balik mah. Nggak tau juga kenapa," jawab Fara sambil duduk dan menyicip cireng diatas meja.

"Nggak lagi ada masalah kan kamu sama Rayyan?"tanya mama Fania sambil duduk membuat kunyahan Fara terhenti dan menatap mama Fania sebentar.

"Nggak ada kok mah," jawab Fara tersenyum kaku.

"Jangan di pikirin ya. Kamu harus pikirin calon cucu mama ini. Nanti kalau Rayyan nakal sama kamu. Bilang sama mama, biar mama kasih pelajaran."

"Makasi mama."

"Iya sama-sama sayang."

"Oh ya, papa kemana ma?"tanya Fara.

"Lembur papa sayang, jadi daripada mama kebosanan disana kesini ajadeh. Ada temennya," jawab mama Fania dan diangguki pelan dari Fara.

"Bi," panggil Fara kepada pembantu rumah.

"Eh iya ada apa non?"tanya Bibi Art.

"Udah makan Bi?"

"Ini mau makan non," jawab Bibi Art sambil memperlihatkan makanannya yang terdapat lauk tempe dan telur goreng.

"Bibi makan disini aja ya. Itu makanannya disisihin. Bibi makan sama kami. Ini enak loh bi capcay buatan mama Fania. Yakin Bibi nggak mau makan?"ucap Fara sambil menunjuk makanan buatan mama Fania.

"Iya sini aja Bi. Nggak usah di belakang. Biar tambah rame," imbuh mama Fania.

"Eh nggak usah nona, nyonya. Bibi udah terbiasa makan di dapur. Lagipun Bibi juga nggak pantes duduk disitu," ucap Bibi Art tidak enak.

"Bibi nolak permintaan Fara?"tanya Fara dengan mata berkaca-kaca membuat Bibi Art gelagapan dan bingung ingin menjawab apa.

"Eh jangan nangis non. Aduh gimana ini, jadi bingung."

"Fara mau makan sama Bibi loh. Terus apa tadi kata bibi? Nggak pantes? Siapa bilang Bibi disini nggak pantes? Kalau boleh nanti Bibi jangan jadi Art disini. Jadi temen Fara aja," ucap Fara.

"Udah ya Bi. Turutin aja. Mungkin ini yang minta anaknya hihi," ucap mama Fania dan diangguki Bibi Art.

Akhirnya mereka makan dengan khidmat diselingi obrolan ringan.

Seusai makan, Fara tak diperbolehkan membantu. Dirinya disuruh menunggu di ruang tv saja ditemani keripik singkong.

Sejenak dia tak ingin memusingkan Rayyan karena takut akan berakhir kepada anak yang dikandungnya.

Mama Fani pun ikut duduk disamping Fara sambil memperhatikan terus perut Fara.

"Mau cowok apa cewek Fa?"tanya mama Fani.

"Sedikasihnya tuhan aja mah," jawab Fara.

"Rayyan belum pulang ya?"

"Belum mah," jawab Fara lesu.

"Lagi ada masalah sayang? Coba cerita ke mama. Siapa tau mama nanti bisa bikin kalian bareng lagi," ucap mama Fania membuat Fara cerita.

Setelah bercerita mama Fania langsung menelfon Rayyan, sudah dihentikan oleh Fara agar tak menghubungi Rayyan tapi mama Fania tetap mama Fania. Yang selalu tak ingin dibantah.

"Hallo, assalamualaikum."

"..."

"Pulang kamu!"

"..."

"Nggak inget istri lagi ngandung apa!"

"..."

"Jangan jadi anak kecil gini. Gak kasian kamu sama Fara sama anak kamu. Apalagi Fara daritadu ngelamun mulu," dalih mama Fania agar Rayyan bisa lebih pulang cepat.

"..."

"Yaudah cepet, Assalamualaikum."

Setelah menghubungi Rayyan, mama Fania duduk lagi disamping Fara.

"Mama seharusnya nggak usah maksa Rayyan. Mungkin emang emosinya belum stabil jadi belum bisa pulang," ucap Fara kepada mama Fania.

"Jangan terlalu baik sama Rayyan sayang. Sekali-kali kamu hukum dia!"

"Takut masuk neraka hehe."

"Yaudah mama pulang ya. Nanti diomongin baik-baik kalau Rayyan pulang. Jaga cucu mana ini ya, assalamualaikum," salam mama Fania dan dibalas oleh Fara.

"Waalaikumsalam."

•••

Hallo fren, assalamualaikum.

Segitu dulu ya okayy, yang penting saya sudah up. Kalau gk nyambung harap komen ya!

Jangan lupa vote, komen, share, dan follow!

See you next chapter gaes ❤📚

angeldesytha_
Sabtu, 10 july 2021

RAYFA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang