NOREN (( JENO x RENJUN ))
🌴─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽͟─̽̽͟🌴
Semilir angin malam menerpa wajah manis seorang pria yang kini tengah duduk menunggu seseorang untuk datang. Berkali-kali ia melihat arloji yang melingkar di tangan mungilnya. Sudah sekiranya 1 jam lebih ia menunggu disini. Pria manis itu hanya dapat menyunggingkan senyumannya. Senyuman keterpaksaan.
Di tengah keramaian di tempat itu yang tiada lain adalah karnaval atau sering disebut dengan pasar malam. Dirinya hanya bisa merenung memikirkan seseorang yang sudah mengisi hatinya selama dua tahun ini. Iris matanya sudah tak bersinar seperti biasanya setelah mengetahui fakta tentang seseorang itu yang tak lain berstatus sebagai kekasihnya.
Kekasihnya membuka hati untuk orang lain. Tanpa sepengetahuannya tentu saja. Bagaimana ia bisa tahu akan hal itu? Karena ia juga seorang manusia yang mempunyai rasa ingin tahu. Kekasihnya berubah semenjak lima bulan ini. Lebih sering mengacuhkannya, mengingkari janji, menolak ajakannya, dan membentaknya. Padahal sebelumnya kekasihnya itu sangatlah baik padanya.
Renjun, pemuda manis itu mulai mencari tahu tentang perubahan sikap kekasihnya. Ia secara diam-diam memantau dari jauh. Mengikuti kekasihnya tanpa sepengetahuan. Dan dari situ, Renjun mengetahui sesuatu. Kekasihnya sudah membuka hati untuk orang lain. Orang lain yang merupakan sahabatnya sendiri.
Renjun tentu saja sedih. Ia bahkan menangis semalaman setelah melihat hal itu. Renjun berpikir, mungkin kekasihnya itu sudah bosan dengannya. Karena Renjun orangnya kaku. Tak banyak bicara dan tak pernah membantah.
Hari demi hari Renjun lalui seperti biasa. Ia berpura-pura bodoh dihadapan sang kekasih seakan ia tak mengetahui apa yang dilakukan kekasihnya di belakangnya. Renjun membiarkan kekasihnya lebih dekat dengan sahabatnya. Mungkin sahabatnya itu bisa membuat kekasihnya bahagia dibanding dengan dirinya. Renjun juga sempat berpikir jika dirinya adalah penghalang hubungan mereka.
Renjun tetap bersikap baik pada kekasihnya. Bahkan saat kekasihnya marah padanya, ia tetap bersikap baik. Renjun ingin tahu, apakah kekasihnya benar-benar mencintainya atau tidak. Apakah kekasihnya memang sudah berpaling atau belum. Renjun memang terlihat tegar dihadapan sang kekasih. Namun ia selalu menangis setelahnya. Menumpahkan air mata kesedihan yang selama ini ia pendam. Renjun memang memendam semuanya sendiri. Tak ingin merepotkan orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
RandomKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!