Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hubungan antara Mark dan Renjun kini semakin terlihat renggang. Renjun yang mulai asik dengan kesendiriannya. Dan Mark yang asik dengan orang baru. Renjun sudah tak masalah akan hal itu. Meski rasanya sakit, tapi tak apa. Ia sudah berniat tak akan membebani keluarga Mark lagi.
Renjun juga sudah bekerja di perpus bersama dengan Jaemin. Pemuda itu sangat membantu Renjun. Bahkan kedua sahabatnya juga selalu membantu Renjun. Renjun juga tak sesering sebelumnya mengalami batuk dan memuntahkan kelopak bunga. Hanya beberapa kali saja namun itu tetap menyakitkan.
Besok adalah ulangtahun Mark. Ayah Johnny mengajaknya untuk mengadakan pesta kejutan kecil-kecilan. Dan Renjun mengiyakannya.
Kini Renjun tengah sibuk membuat kue untuk Mark. Senyuman terus terukir diwajahnya. Ia membuat kue tersebut dengan tulus. Ia sampai izin tidak masuk kerja demi membuat kue ini. Untungnya Jaemin mengizinkannya meski harus beradu mulut dulu.
Pukul 11 malam, Renjun baru menyelesaikan kue nya. Ia harus berulang kali mengganti kue tersebut karena ada yang gosong ataupun tidak mengembang. Renjun tersenyum melihat tampilan kuenya.
"Semoga Mark suka." ucap Renjun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Esoknya, Renjun menelepon para sahabatnya untuk datang ke rumah Mark atas permintaan Ayah Johnny. Renjun kini tengah menata penampilannya dan menatap ke depan cermin. Terlihat sekali kantung matanya. Efek dirinya kurang istirahat.
Ia pergi ke dapur untuk mengambil kue yang semalam ia buat. Setelahnya ia berjalan ke rumah Mark. Ayah Johnny bilang, Mark ada di kamarnya. Renjun pun segera menaiki tangga menuju kamar Mark.
"Selamat ulang tahun Mark!!!"
Renjun terdiam didepan pintu kamar Mark yang sedikit terbuka. Ia menatap gadis itu berada di kamar Mark sambil membawa kue.
"Ayo make a wish lalu tiup lilinnya."
"Haha baiklah, kamu jadi repot-repot kesini." ucap Mark tersenyum.
"Ih ayo cepet tiup lilinnya."
Mark mengangguk lalu memejamkan matanya. Setelahnya ia meniup lilin tersebut.
