≡ ⸝⸝ 🍀₊ ❲ unreachable II ❳

1K 112 6
                                    

(( JENO x RENJUN ))

    Keesokan harinya mereka masih mencoba mencari petunjuk. Renjun kembali ke mall untuk mengecek CCTV parkiran. Sementara Jaemin pergi bersama dengan Jeno berkeliling sambil menunggu Renjun selesai.

"Aku mendapatkan plat mobil pelaku." ucap Renjun.

'Segera kirimkan Ren. Akan aku lacak keberadaannya.' ucap Jaemin.

Renjun memberikan foto plat mobil yang digunakan oleh pelaku kepada Jaemin. Setelahnya ia segera menyusul Jeno dan Jaemin menggunakan mobil.

Jaemin yang sudah mendapatkan foto dari Renjun segera membuka laptop dan mulai mencari keberadaan sang penculik.

"Dia pergi ke pinggiran kota Seoul." ucap Jaemin. Jeno mendengarkan dengan seksama sambil terus mengemudi.

"Jejaknya menghilang didaerah gang ini. Setelahnya tidak ada kamera CCTV disana." kata Jaemin.

"Beritahu jalannya. Kita kesana segera." ucap Jeno. Jaemin mengangguk lalu memberikan arahan kepada Jeno. Renjun pun ikut mendengarkan percakapan mereka menggunakan earphone yang ia gunakan. Dengan segera ia mengikuti arahan daerah yang Jaemin maksud.

Jeno dan Jaemin sampai terlebih dahulu. Mereka turun dari mobil dan menatap gang sempit didepan mereka. Tak berselang lama, Renjun datang. Ia keluar dari mobil dan menatap Jeno dan juga Jaemin.

"Kita masuk kesana dengan jalan kaki. Penculik itu pasti ada disekitar sini." ucap Jeno. Jaemin dan Jeno mengangguk.

"Lebih baik kita berpencar. Jika ada yang menemukan segera hubungi satu sama lain." usul Jaemin.

"Ide bagus." kata Jeno.

"Berhati-hatilah kalian berdua. Jangan sampai terluka." ucap Renjun.

Mereka segera masuk kedalam gang itu dan mulai berpencar untuk mencari petunjuk. Renjun mendatangi beberapa toko yang berada disana dan menunjukkan foto Karina. Namun tidak ada yang mengenalnya ataupun melihatnya.

"Permisi bibi. Aku ingin bertanya. Apa kau melihat gadis ini lewat sini? Dia bersama dengan seorang pria bertopi hitam." ucap Renjun. Sang bibi penjual udang itu mengerutkan keningnya dan menggeleng perlahan.

"Maaf nak aku tidak pernah melihatnya." kata bibi. Renjun membuang napasnya pelan.

"Baiklah bibi. Jika bibi tau sesuatu bisa menghubungiku." kata Renjun dan memberikan kartu namanya.

Setelah itu ia kembali melanjutkan pencariannya.

"Di daerah barat nihil." ucap Renjun.

'Timur juga nihil. Tidak ada yang pernah melihatnya.' kata Jaemin.

'Di Utara juga nihil. Tapi ada satu bangunan yang perlu aku cek. Ini adalah bangunan pabrik lama. Warga disini bilang jika pabrik itu sudah terbengkalai.' kata Jeno.

"Kami akan menyusul kesana Jeno." ucap Renjun.

'Baiklah.' balas Jeno.

Renjun berlari kearah pabrik yang Jeno maksud.

'Ada orang disini. Tapi mereka ber jas.' ucap Jeno. Ia kini sedang bersembunyi dibalik tembok dan menatap sekitar.

'Sepertinya disanalah Karina berada.' ucap Jaemin.

'Jangan gegabah Jen. Tunggu kami dan kita masuk bersama.' lanjut Jaemin.

'Tak ada waktu Jaem. Aku akan masuk secara diam-diam agar mereka tak menyadarinya.' ucap Jeno.

THE SADNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang