TAEYONG X RENJUN
(( TAEREN ))Hawa dingin menyelimuti malam yang sepi. Angin malam menghembus cukup kencang. Mata rubah itu menatap kebawah. Ia kini berada di atap rumahnya. Rumah kecil miliknya yang ia beli dari usaha sendiri.
Kedua orangtuanya bercerai dan ia memutuskan untuk tinggal sendiri. Toh mereka tak peduli dan tak ada yang berniat mengambil hak asuh dirinya.
Renjun menyesap kembali rokok yang ada ditangannya. Menghembuskan asap rokok itu perlahan sambil masih menatap pemandangan dibawahnya. Mobil berlalu lalang dengan lancar. Cahaya lampu dari beberapa gedung terlihat dengan jelas.
Ia mematikan puntung rokoknya lalu membuangnya kesembarang arah. Ia mulai menjadi perokok aktif setelah kedua orangtuanya berpisah. Kejamnya dunia kini ia lalui sendiri. Ah, mungkin tidak sendirian. Ia ada seseorang yang selalu ada untuknya. Dia adalah Taeyong.
Kakak kelas yang sangat baik padanya karena dulunya kedua orangtua Taeyong adalah sahabat baik ibunya.
Renjun menghembuskan napasnya sejenak.
"Uang bulanan menipis. Gw harus giat kerja lagi biar dapet uang tambahan. Gw masih mau hidup meski hidup gw disini ga berguna. Setidaknya gw mau hidup buat Kak Taeyong." gumamnya.
"Ah lu ngomong apa sih Jun? Inget Kak Taeyong dah punya crush." lanjutnya.
"Ah besok gw harus beli buku. Minta anter siapa ya?"
Setelah beberapa menit berpikir, Renjun akhirnya mencoba untuk menghubungi Taeyong.
"Hallo Kak."
'Iya Jun? Ada apa malam-malam telepon?'
"Itu, besok lu free ga Kak?"
'Besok? Ada apa emangnya Jun?'
"Mau minta tolong anterin beli buku."
'Sorry Jun gw ga bisa. Lu sendiri aja ya. Besok gw udah ada janji sama Yura.'
Hening beberapa saat.
'Jun? Lu masih disana?'
"Oh, iya kak. Yaudah besok gw berangkat sendiri. Maaf ganggu malem-malem gini. Malam kak."
Tanpa menunggu jawaban dari Taeyong, Renjun menutup teleponnya secara sepihak.
"Udah tau bakal di tolak. Masih aja minta bantuan. Bego banget gw hahaha.." ucap Renjun diselangi tawa hambar.
Bukan tanpa alasan Renjun meminta tolong. Ia sedikit trauma karena ia pernah pergi sendiri dan berakhir hampir diculik oleh pengemudi taxi. Dari situ jika Renjun berpergian, ia selalu ditemani Taeyong. Namun sekarang tak lagi. Semenjak Taeyong menceritakan tentang ketertarikannya pada Yura, Renjun semacam disingkirkan prioritasnya. Renjun pun tak menuntut apapun dan tak marah. Hanya sedikit sakit hati dan juga kecewa pada pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
RandomKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!