≡ ⸝⸝ 🍀₊ ❲ Rumah dan Pelampiasan ❳

2.4K 225 10
                                    

HAECHAN X RENJUN
(( HAEREN/DONGREN/HYUCKREN ))

Mana cantik mirip rubah itu menatap kosong keluar jendela kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mana cantik mirip rubah itu menatap kosong keluar jendela kamarnya. Memikirkan semua hal yang selalu mengganggu pikirannya. Ia kembali membuka ponselnya dan melihat media sosial. Ia menghembuskan napasnya ketika melihat komentar dari seseorang yang berstatus sebagai kekasihnya selama beberapa bulan ini.

Disana ia dapat membaca bagaimana kekasihnya memberikan komentar dan saling mention dengan seseorang yang ia tak ketahui siapa itu. Mereka terlihat begitu flirty disana.

Renjun, ia menghembuskan napasnya sejenak. Lalu membuka bubble pesan sang kekasih. Ia memberanikan diri untuk bertanya kepada kekasihnya.

( Haechan, siapa itu Rain? )

'Dia temanku. Kenapa?'

( Aku melihat kalian berdua saling mention dalam postingan. Dan kalian terlihat sangat dekat. Bahkan kau bilang tentang 'aku akan menikahimu'. Maksudmu apa? )

'Ah Renjun, itu hanya bercanda.'

( Bercandanya tidak lucu. Tidak semua orang suka candaan. Apalagi candaan seperti itu. )

'Renjun maafkan aku. Aku tak akan melakukan itu. Maaf maaf maaf.. Maaf membuatmu sakit hati karena itu.'

( Iya tak apa. Jangan diulangi lagi. )

'Iya sayang. Kamu dimana? Dirumah?'

( Iya, kenapa? Mau kesini? )

'Mau pelukkkk.'

( ok )

Setelahnya ia mematikan ponselnya.  Ia kembali menatap kearah jendela.

"Bercandamu tidak lucu. Setidaknya hargai aku sebagai kekasihmu. Jangan menggoda kesana kemari." gumam Renjun. Yah, ini kesekian kalinya ia merasakan ini. Hubungannya dengan Haechan terlihat sangat berbeda.

Ia memang selalu menampilkan kebahagiaan didepan Haechan dan juga teman-temannya. Sampai orang lain menganggap mereka adalah couple goals. Padahal dibalik itu, si kecil sering melamun karena kelakuan Haechan. Ia hanya bisa terus memaafkan dan juga memaklumi semua kesalahan yang Haechan lakukan padanya.  Ia selalu mengalah terhadap semuanya.

Haechan menganggap dirinya sebagai rumah. Pada awalnya Renjun sangat senang ketika mendengar hal itu. Namun semakin hari ia semakin mempertanyakan apa arti rumah sebenarnya.

Lamunannya pudar ketika seseorang memeluk pinggangnya. Tanpa menoleh ia sudah tau siapa itu.

"Kangen." katanya. Renjun hanya menghembuskan nafasnya lalu berbalik dan memeluk pria itu.

"Aku juga kangen." balas Renjun.

"Sudah makan?" tanya Haechan. Renjun menggelengkan kepalanya.

"Belum. Lagi ga lapar." katanya. Haechan mengangguk. Ia mengerti sekali kenapa Renjun belum makan. Belum sempat Haechan membuka suaranya, Renjun lebih dulu memotongnya.

THE SADNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang