DOYOUNG X RENJUN
(( DOYREN ))🦋
Langit berubah menjadi gelap menandakan malam tiba. Ditengah gelapnya malam seorang pria kini tengah memandang air yang tenang ditepi sungai. Ponselnya berbunyi. Ia pun segera melihatnya dan mengangkat panggilan tersebut.
"Iya hyung ada apa?" tanyanya.
"Aku sedang berada diluar hyung. Ada urusan sebentar."
"Iya aku akan segera pulang."
"Iya hyung. Sudah ya aku tutup sekarang."
Ia mematikan sambungan teleponnya lalu bergegas untuk pulang. Ia berjalan kaki untuk sampai kerumahnya. Ia hanya tinggal bersama dengan ibunya. Karena ayahnya sudah lama tiada.
"Aku pulang." ucapnya saat sampai dirumah.
"Kau ini ada urusan apa sampai jam segini baru sampai?"
Ia menatap orang yang sedang duduk diruang tamu.
"Hyung? Kenapa kau ada disini?" tanyanya.
"Aku mengkhawatirkanmu." balasnya.
"Ah hyung. Sebaiknya kau pulang saja. Ini sudah larut malam. Bukankah besok kau harus menyiapkan sesuatu?" tanyanya. Pria yang lebih tua darinya itu segera bangkit dari duduknya dan menghampiri si pemilik rumah.
"Iya Renjun. Besok hyung memang harus menyiapkan sesuatu. Dan hyung mau kau membantu hyung ya?" tanya pria itu. Renjun mengangguk lalu memberikan senyuman terbaiknya.
"Okay hyung. Aku pasti akan membantu hyung. Sekarang hyung pulanglah. Terima kasih sudah menemani mama dirumah ya hyung." kata Renjun. Pria itu tersenyum lalu mengacak rambut Renjun.
"Tentu saja Ren. Kau sudah aku anggap sebagai adikku dan mamamu sudah aku anggap sebagai mamaku juga." katanya. Renjun tersenyum tipis.
Setelahnya pria itu pamit pulang. Rumahnya tak jauh dari rumah Renjun sehingga ia hanya perlu jalan kaki menuju rumahnya.
Renjun menghembuskan napasnya lalu berjalan ke kamar mamanya. Ia melihat mamanya yang sudah tertidur. Ia tersenyum lalu kembali menutup pintu kamar mamanya.
Renjun memasuki kamarnya dan merebakan tubuhnya di kasur. Ia menutup matanya sejenak.
"Sadar Ren. Dia hanya menganggapmu adik."
🦋
Sesuai janji. Esoknya Renjun dan Doyoung pria yang semalam ada dirumah Renjun kini sedang berada disebuah tempat. Doyoung sedang mengecek baju yang akan ia gunakan pada acara pernikahannya minggu depan. Dan disini Renjun duduk melihat Doyoung yang kini mengenakan jas. Ia tampak terlihat tampan. Renjun jujur saja terpesona akan hal itu. Namun ia segera menggelengkan kepalanya agar pikirannya tak pergi kemana-mana. Ia cukup sadar diri karena ia bukanlah orang yang pintar seperti Doyoung. Selama ini ia hanya dibantu oleh Doyoung karena pria itu menganggapnya sebagai adiknya. Ia juga tak mungkin menghancurkan acara pernikahan pria yang sudah baik kepadanya itu dengan mengungkapkan perasaannya.
"Bagaimana Ren? Apa aku terlihat tampan?" tanya Doyoung. Renjun mengangguk sambil mengacungkan jempolnya.
"Keren hyung. Noona pasti akan terpesona melihat hyung seperti ini." kata Renjun.
"Ahaha kau bisa saja Ren. Setelah ini kita keliling membeli sesuatu dulu ya. Dan setelahnya aku akan mentlaktirmu makan." kata Doyoung. Renjun kembali mengangguk sebagai jawaban. Ia tak bisa menolak.
🦋
Kini mereka sedang berada di toko sepatu. Doyoung berniat membelikan calon istrinya itu sepatu. Renjun menatap kesekeliling dan matanya tertuju pada sebuah sepatu berwarna putih biru. Ia melihat harga sepatu tersebut dan ia hanya tersenyum tipis. Ia ingin sekali sepatu seperti itu.
"Oh ini sepatu yang sangat bagus. Dia pasti suka." ucap Doyoung lalu mengambil sepatu yang tadi Renjun inginkan dan pergi langsung kearah kasir. Renjun hanya terdiam melihatnya. Ia mencoba untuk tetap bersikap biasa saja dan kembali mengikuti Doyoung dibelakang.
Setelah acara berbelanja itu, mereka berdua berjalan menuju tempat makan disana.
"Terima kasih sudah menemani hyung hari ini. Sebagai gantinya aku mentlaktirmu sesuai janjiku." kata Doyoung. Renjun mengangguk tak lupa mengucapkan terima kasih.
Mereka akhirnya makan dengan tenang. Renjun menatap Doyoung yang sedang menikmati makanannya. Ia memikirkan bagaimana bisa ia menyukai orang didepannya ini. Orang yang sudah membantunya dalam kesusahan dan dengan kurang ajarnya ia malah menyukai pria yang sebentar lagi akan berstatus sebagai suami orang.
Ia nyaman bersama Doyoung. Ia suka perhatian yang diberikan oleh Doyoung karena selama ini ia tak mendapatkan itu selain dari mamanya. Kini ia harus menyadarkan dirinya untuk mulai melupakan perasaannya pada pria dihadapannya ini.
🦋
Acara makan selesai. Kini Doyoung dan Renjun berjalan menuju kearah parkiran. Mereka berdua diam sampai akhirnya suara jatuh terdengar ditelinga Doyoung. Pria itu segera berbalik dan melihat Renjun yang sudah tergeletak dibawah.
"Renjun?!"
Doyoung segera menghampiri Renjun dan menepuk pipi Renjun pelan. Wajahnya terlihat pucat dan itu membuat Doyoung panik. Ia pun segera menggendong Renjun dan meminta tolong kepada seseorang yang kebetulan berada disana untuk membuka pintu mobilnya. Dengan hati-hati Doyoung mendudukkan Renjun dibangku samping kemudi. Ia tak lupa berterima kasih kepada orang yang telah membantunya.
Doyoung berlari kearah kemudi dan mulai menjalankan mobilnya. Ia berniat pergi ke rumah sakit. Sesekali ia menengok kearah Renjun yang masih belum membuka matanya.
"Ren kau kenapa?" tanya Doyoung pelan.
"Hyung..."
Doyoung menoleh kearah Renjun yang kini sudah sadar. Ia menepikan mobilnya.
"Ren, kau baik-baik saja?" tanya Doyoung. Renjun menatap Doyoung.
"Aku baik-baik saja hyung." balas Renjun.
"Tapi kau pucat sekali. Kita ke rumah sakit ya?" ucap Doyoung. Renjun menggeleng pelan.
"Aku mau pulang saja hyung. Aku hanya kelelahan." balas Renjun.
"Tapi Ren.."
"Aku mohon hyung. Aku baik-baik saja. Aku hanya butuh istirahat dan besok aku akan kembali seperti biasa." ucap Renjun pelan. Doyoung akhirnya mengangguk dan menuruti keinginan Renjun.
Doyoung kembali melajukan mobilnya menuju kerumah Renjun. Setelah menempuh waktu beberapa menit akhirnya mereka sampai. Rumah Renjun begitu sepi karena mamanya ada pekerjaan sampai jam 8 malam. Doyoung membantu Renjun masuk kedalam rumahnya.
"Terima kasih hyung. Kau bisa pulang sekarang. Maaf malah merepotkanmu." kata Renjun.
"Hyung akan disini menemanimu Ren." kata Doyoung. Renjun menggeleng.
"Tidak perlu hyung. Aku baik-baik saja. Sekarang pulanglah dan istirahat. Hyung tidak boleh kecapean karena sebentar lagi acara pernikahanmu." kata Renjun. Doyoung menatap Renjun dalam.
"Baiklah. Jika ada apa-apa segera hubungi hyung ya." kata Doyoung. Renjun mengangguk.
"Kalau begitu hyung pulang dulu. Jaga dirimu dirumah ya." kata Doyoung sebelum akhirnya pergi meninggalkan Renjun sendiri.
Setelah Doyoung pergi. Renjun segera merebahkan dirinya disofa ruang tamu. Ia meruntuki dirinya yang bisa-bisanya pingsan dihadapan Doyoung.
"Apakah ini sudah saatnya?"
To Be Continue...
Hi👋🏻 Ga kerasa 1 bulan ngilang😆 Maaf ya semuanya karena aku banyak kegiatan dan juga kena block writer🥺 Terima kasih yang masih menunggu update! Sayang kalian banyak-banyak💖
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
RandomKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!