THE SADNESS

≡ ⸝⸝ 🍀₊ ❲ Twins II ❳

JENO X RENJUN
(( JENREN/NOREN ))

Malam harinya Renjun diantarkan pulang oleh Doyoung. Awalnya Doyoung menawarkan Renjun untuk menginap dengannya dulu sambil mengembalikan suasana hatinya yang kacau. Namun tawarannya ditolak oleh Renjun.

Kini Renjun sudah memasuki rumahnya. Hal yang pertama ia lakukan adalah mencuci tangan dan mukanya. Setelahnya ia berjalan menuju kamar kembarannya memastikan ia telah tertidur atau belum.

Begitu membuka pintu, ia melihat Injun sudah tertidur nyenyak diranjangnya. Renjun kembali menutup pintunya dan menghembuskan nafas beratnya. Ia berjalan perlahan menuju kamarnya. Ia dudukkan bokongnya ditepi ranjang lalu mata rubahnya melirik bingkai foto dirinya bersama dengan Jeno. Pikirannya kembali kepada kejadian tadi. Yang membuatnya merasakan sesak kembali. Renjun menutup matanya guna menetralkan deru nafasnya yang tiba-tiba tidak stabil.

Lagi, Renjun menangis tanpa suara. Mengeluarkan kesakitan yang tak bisa ia deskripsikan sendiri.

"Ma,, bolehkan Renjun egois?" gumamnya.

"Renjun juga ingin merasakan kebahagian dengan memiliki orang yang disayang."

"Namun nyatanya, orang yang Renjun sayang pergi dari Renjun. Meninggalkan Renjun terdiam di lorong kegelapan dengan ditemani kesunyian."

"Renjun tidak pantas bahagia ya Ma?"

"Renjun disini hanya bertugas untuk menjaga Injun kan? Tidak ada tugas untuk mencari kebahagiaan yang ingin Renjun dapatkan."

Renjun membuka matanya dan terdiam sejenak.

"Jika memang Renjun tak pantas bahagia. Maka akan Renjun serahkan seluruh kebahagian pada Injun. Itu kan yang Mama dan Papa inginkan? Kalau begitu Renjun kabulkan permintaan kalian."

Setelah mengucapkan itu, Renjun membaringkan tubuhnya untuk tidur. Ia butuh istirahat yang cukup. Beruntungnya besok ia tidak ada kelas. Jadi ia bisa bersantai.

11.15 am

Brakk

Pintu kamar Renjun dibuka dengan kasar oleh seseorang yang tak lain adalah Jeno. Renjun yang masih lelap tertidur akhirnya terbangun kala mendengar suara bising itu.