≡ ⸝⸝ 🍀₊ ❲ Tired III ❳

2.6K 239 20
                                    

JAEREN
(( JAEHYUN X RENJUN ))

Seorang pria berkulit tan berjalan terburu-buru untuk memasuki apartemen milik Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pria berkulit tan berjalan terburu-buru untuk memasuki apartemen milik Renjun. Ia tidak sendirian, ia bersama dengan Mark. Mereka benar-benar khawatir dengan Renjun setelah tadi Haechan mendapatkan telepon dan Renjun menceritakan semuanya.

Setelah sampai didepan pintu, mereka langsung segera masuk ke dalam...

"Renjun?" panggil Haechan. Namun tak ada panggilan. Haechan melihat kesekeliling untuk mencari Renjun.

"Ren.." panggilnya lagi. Namun hanya kesunyian yang dia dapat.

"Renjun.." Mark ikut bersuara.

Mereka berdua memutuskan untuk berjalan kearah dapur. Sungguh tak disangka, mereka menemukan Renjun tergeletak dilantai. Dengan segera mereka berdua menghampiri.

"Renjun, apa yang terjadi?!" tanya Haechan dengan raut wajah panik. Ia masih dapat melihat jika Renjun masih tersadar namun ia terlihat sangat lemah.

Renjun menatap Haechan dan Mark secara bergantian. Ia ingin berbicara namun mengeluarkan satu kata pun rasanya sulit.

"Kita bawa kerumah sakit." ujar Mark. Haechan mengangguk lalu dengan segera membopong tubuh Renjun. Sementara Mark berlari keluar untuk menyiapkan mobil.

Haechan dapat merasakan Renjun meremas pakaiannya dengan sangat kuat. Napas Renjun juga tersenggal. Hal itu tentu membuat Haechan semakin panik dibuatnya. Ia pun mempercepat langkahnya.

Mereka segera pergi menuju rumah sakit terdekat. Mark tak main-main melajukan mobilnya. Ia mengendarai dengan kecepatan lumayan tinggi.

"Hae-chan.."

Haechan segera menoleh kearah Renjun yang masih berada dipangkuannya.

"Sudah jangan banyak bicara dulu Renjun. Kita segera sampai di rumah sakit." kata Haechan. Mata sayu Renjun menatap Haechan sejenak sebelum kesadarannya hilang. Haechan kembali panik. Begitu juga Mark yang kini sudah berhasil memarkirkan mobilnya di depan rumah sakit.

Mark dan Haechan segera berteriak memanggil tenaga medis disana. Dan tak lama berselang, beberapa tenaga medis berlarian. Mereka segera membawa Renjun ke ruang gawat darurat.

Mark dan Haechan sama sekali tak dibolehkan masuk. Mereka berdua hanya bisa mondar mandir didepan ruangan itu.

Bukk

Haechan meninju tembok cukup keras.

"Jaehyun brengsek!"

Umpatan kasar itu terdengar dari mulut Haechan. Mark yang melihat itu segera menenangkannya.

"Kita hubungi Jaehyun?" tanya Mark.

"Untuk apa Mark? Dia saja tidak peduli pada Renjun lebih dari 6 bulan!" balas Haechan. Setetes air mata keluar dari mata Haechan. Ia sangat menyayangi Renjun. Ia tak ingin sesuatu terjadi padanya. Mark mengelus punggung Haechan.

THE SADNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang