Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam istirahat telah tiba. Aku segera bergegas untuk pergi ke kantin bersama sahabat baikku Haechan. Kami berdua menganti untuk mendapatkan makanan. Cukup panjang sehingga membuatku merasa lelah.
Cukup lama aku dan Haechan menganti. Akhirnya kami berdua mendapatkan makanan. Kami memilih tempat duduk di pojokan. Seperti biasa hhhh
Aku makan dengan tenang, sesekali menanggapi perkataan Haechan yang sangat random. Perhatianku tertuju pada seseorang yang baru saja masuk ke area kantin. Senyumku berkembang begitu saja.
Dia, Mark Lee. Dia adalah siswa unggulan di sekolah ini. Prestasinya sangatlah banyak. Tak heran jika dia mendapatkan banyak perhatian dari semua murid maupun guru di sekolah ini.
Lalu, kenapa aku bisa tersenyum saat melihatnya? Itu karena aku menyukainya. Cukup gila memang seorang murid biasa sepertiku menyukai seorang idola sekolah.
Setiap pagi aku selalu menyempatkan diri untuk menyimpan coklat beserta sebuah catatan di loker miliknya. Tak hanya aku yang melakukan hal itu. Beberapa murid juga melakukan hal yang sama.
Aku memperhatikan Mark yang tengah melahap makanannya dengan tenang. Beberapa detik kemudian, pandangan kami berdua bertemu. Aku langsung kelabakan dan mengalihkan pandanganku kearah lain. Aku tak cukup berani untuk saling menatap seperti tadi.
Kalian tau? Aku ingin menyukainya saat pertama kali bertemu. Ya cukup konyol karena kami bertemu saat aku kehilangan bolpoint saat di perpustakaan. Padahal aku harus menulis materi kala itu. Dan tanpa diduga. Mark meminjamkan bolpointnya padaku. Aku cukup terkejut karena perlakuannya sangat tiba-tiba.
Saat selesai menulis, aku hendak mengembalikan bolpointnya. Tapi Mark bilang jika aku simpan saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ikut aku."
Renjun mendongak kala seseorang berdiri dihadapannya. Ia cukup terkejut melihat orang tersebut.
"A-apa?" tanya Renjun gugup. Bagaimana ia tak gugup. Orang dihadapannya adalah Mark. Yang tak lain adalah crush nya.
"Ikut aku. Apa kau tuli?" ucap Mark. Renjun mengerjapkan matanya berkali-kali. Dengan ragu Renjun berdiri dan mengikuti langkah Mark dibelakang meninggalkan Haechan yang masih asik dengan makanannya.
