≡ ⸝⸝ 🍀₊ ❲ Candala ❳

1.4K 165 18
                                    

NORENMIN
(( JENO X RENJUN X JAEMIN ))
mpreg!!!

Request + alur by : chittajaena

Pandangannya tertuju pada rintik hujan yang turun hari ini. Dengan ditemani secangkir teh hangat, pikirannya berkelana kemana-mana.

"Ren, Jaemin dimana?" tanya temannya yang kini ada dihadapannya. Renjun yang tadi melamun menatap lawan bicaranya.

"Aku tidak tahu Chan. Dia hilang tanpa kabar setelah kami melakukan itu. Terhitung sudah dua minggu." kata Renjun. Haechan mendengus kesal.

"Jaemin sialan! Awas saja jika aku bertemu dengannya. Aku akan pukuli wajahnya." ucap Haechan. Renjun terkekeh.

"Tak apa Chan. Sepertinya dia menjadikanku kekasih hanya untuk kepuasan seksualnya saja. Dan setiap kami melakukan itu, aku tak bisa melakukan apapun. Aku tak bisa melawan. Jika aku melawan, kau ingat kan apa yang waktu itu terjadi pada leherku?" jelas Renjun. Haechan mengangguk. Ia ingat ketika Renjun dilarikan kerumah sakit karena lehernya disayat oleh Jaemin.

"Aku tak ingin kejadian itu terjadi kembali Ren. Aku bersyukur jika Jaemin pergi dari hidupmu. Kau aman." kata Haechan. Renjun tersenyum lebar.

"Udah yuk balik kerja lagi. Waktu istirahat sebentar lagi selesai. Banyak pasien yang harus diperiksa berkala.

Ya, Renjun dan Haechan adalah seorang dokter. Mereka bekerja disalah satu rumah sakit terkenal di Korea. Dan mereka menjadi sahabat meski kadang seperti tom and jerry.

🦋

Selang beberapa bulan, Renjun sudah bisa melupakan Jaemin meski rasa sakitnya masih terasa. Ia lega bisa lepas dari Jaemin. Tapi ia juga takut jika Jaemin kembali datang dan melakukan kekerasan padanya. Renjun tak memiliki keluarga di Korea. Ia merantau dari negri tirai bambu. Keluarganya juga sudah tiada. Ia benar-benar hidup mandiri.

Renjun kini sedang berada di mini market membeli makanan untuk stok makanannya yang sudah habis. Renjun memilah dan memilih beberapa makanan dan minuman yang ia inginkan. Saat berbalik, ia tak sengaja menubruk dada bidang seseorang membuatnya oleng dan hampir jatuh. Namun pria yang ia tabrak itu menahan pinggangnya. Renjun menatap pria dihadapannya itu.

"Ahh maaf maaf aku tidak sengaja." ucap Renjun lalu berdiri dengan tegak. Kemudian ia membungkuk beberapa kali meminta maaf.

"Tak apa." balas pria itu.

"Kau Renjun kan?" tanya pria itu. Renjun mendongak lalu mengangguk.

"Iya aku Renjun. Darimana kau tau namaku?" tanya Renjun balik. Pria itu hanya tersenyum tipis.

"Tak perlu tahu akan hal itu. Kenalkan, namaku Jeno. Mari kita berteman." ucap Jeno. Pria yang tak sengaja Renjun tabrak tadi.






Setelah perkenalan singkat itu, mereka jadi semakin dekat. Hanya dekat saja namun tak ada kepastian yang jelas dari Jeno.

Sampai suatu malam, Jeno mengajak Renjun pergi ke sebuah club. Renjun menolak karena ia tak suka mabuk. Tapi karena Jeno memaksanya, ia jadi ikut. Mereka datang ke club dan hanya duduk menikmati alkohol. Tidak, Renjun tak minum alkohol. Hanya Jeno saja yang minum. Dan Renjun hanya menatap Jeno. Ia takut berada ditempat ini. Banyak lelaki yang menatapnya dengan tatapan tak bisa diartikan. Dan itu membuat Renjun tak nyaman.

Setelah mabuk berat, Renjun membawa Jeno pulang ke apartemen milik Jeno. Ia memang tau dimana apartemen Jeno karena saat itu Jeno memberitahunya. Dengan susah payah Renjun memapah Jeno dan merebahkan pria itu dikasurnya. 

Srettt

Brugh

Renjun terjatuh dikasur dengan keadaan terlentang setelah Jeno menariknya dengan paksa.

"Mau kemana hm?" suara deep Jeno terdengar di indra pendengaran Renjun.

"A-aku mau pulang Jen. Lepasin aku." kata Renjun dengan suara pelan. Jeno mendekatkan wajahnya kearah Renjun. Ia tersenyum remeh. Bau alkohol tercium dari mulut Jeno. Dan Renjun pun memalingkan kepalanya dan terus berusaha lepas dari cengkraman Jeno.

"Pantas saja Jaemin menjadikanmu kekasih. Kau memiliki tubuh yang indah." kata Jeno. Renjun merinding mendengar nama Jaemin. Apa maksudnya ini?

Renjun semakin memberontak kala Jeno memasukkan tangannya kedalam pakaian Renjun. Jeno meraba bagian dada dan juga perutnya. Lalu pria itu mengecupi leher Renjun. Air mata Renjun mengalir. Ia jadi ingat kejadian ini bersama dengan Jaemin. Renjun terus berusaha terlepas dari Jeno. Namun tenaga Jeno lebih besar membuatnya kehabisan tenaga. Dan pada akhirnya, ia pun pasrah ketika tubuhnya dijamah oleh pria brengsek seperti Jeno yang mengingatkannya pada trauma masa lalu.

🦋

Setelah kejadian itu, Renjun memilih menjauh dari Jeno. Ia tak ingin bertemu dengan Jeno. Ia nuga memberitahu pada Haechan apa yang terjadi. Tentu saja Haechan marah dan sedih karena tidak dapat menjaga temannya dengan baik.

"Kau tinggal bersamaku di apartemen saja Ren. Aku tak ingin kejadian ini terulang kembali. Aku mohon Ren kali ini mau ya? Jangan ditolak karena ini demi kebaikanmu."

Renjun akhirnya menyetujuinya. Ia jadi tinggal bersama Haechan. Pria itu benar-benar menjaga Renjun dengan baik. Berangkat dan pulang dari rumah sakit mereka selalu bersama. Haechan benar-benar takut jika temannya kenapa-kenapa.

Sampai suatu hari, Renjun menangis dibahu milik Haechan. Renjun memberitahunya bahwa ia hamil. Dan kemungkinan besar ini adalah anak Jeno. Renjun tentu saja syok akan hal itu. Dan Haechan hanya bisa menenangkan temannya. Ia ikut sedih. Pasti berat menjadi Renjun.

"Hey, tak apa Ren. Kita jaga anak ini bareng-bareng ya? Jangan khawatir, ada aku disini yang akan selalu menjagamu." ucap Haechan.

🦋

2 bulan kemudian...

Renjun berjalan-jalan ditaman setelah membeli bahan makanan untuk ia masak nanti. Ia berniat memasak makanan kesukaan Haechan. Pria itu benar-benar menjaga Renjun dengan tulus. Kini kehamilannya juga sudah berjalan 3 bulan. Perutnya masih terlihat rata meski sedikit menonjol. Renjun mengusap perutnya pelan.

Sepasang bola matanya tak sengaja menangkap dua sosok yang ia kenal berada dibangku taman depan dirinya.

"Aku sudah lama tak menghubungi Renjun. Jujur Jen, aku menjadikan dia pacar karena aku ingin pamer kepadamu jika aku bisa tanpamu. Tapi aku ingat betul perkataanku dulu, jika kita berdua masih mencintai, kita bisa kembali bersama." ucap Jaemin.

"Kau berhasil membuatku cemburu ketika kau bersama dengan Renjun. Dan aku coba mendekati Renjun. Tapi tetap saja hatiku masih untukmu Jaem. Ayo kita kembali menjalin kasih. Kita mulai semuanya dari awal." ucap Jeno.


Renjun diam mematung. Jadi selama ini ia hanya menjadi bahan pelampiasan saja? Renjun tersenyum miris lalu pergi darisana. Ia tak ingin berlama-lama melukai hatinya.

Jeno dan Jaemin ternyata sebelumnya adalah sepasang kekasih. Namun Jaemin memutuskan Jeno dengan alasan mereka masih labil dalam menjalin kasih. Lalu Jaemin bilang jika suatu saat mereka bertemu dan ternyata masih menyimpan rasa. Mereka bisa kembali bersatu.

Mereka berdua bahkan tak memikirkan satu orang yang mereka sakiti kini semakin jatuh karena ulah mereka.






To Be Continue...

Akhirnya update juga😆


THE SADNESS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang