HAECHAN X RENJUN
(( HAEREN//HYUCKREN//RENHYUCK ))Olimpiade akan segera dilaksanakan. Renjun terpilih sebagai siswa yang mewakili sekolahnya. Ia senang tentu saja. Ia jadi rajin belajar meski ia sudah pintar.
Ia tak lupa untuk memberitahu kekasihnya akan hal itu.
"Haechan, aku akan mewakili sekolah dalam olimpiade kali ini!" serunya semangat.
"Sudah biasa kan? Tahun lalu juga seperti itu." balas Haechan. Renjun merengut sebal.
"Ih tapi kamu ga nyemangatin aku gitu?" tanya Renjun.
"Olimpiademu akan berbarengan dengan lomba basket Renjun. Jadi aku tidak bisa hadir saat kau lomba nanti." kata Haechan. Renjun mengangguk.
"Okay! Nanti kalo sudah selesai aku akan meluangkan waktu sudah selesai lombanya." kata Renjun.
"Ga perlu. Pulang aja, pasti cape habis lomba. Istirahat aja." kata Haechan. Renjun cemberut.
"Baiklah."
🦋
Saat pulang sekolah, Renjun disapa oleh beberapa maid dirumahnya. Renjun balas mereka dengan senyuman.
"Dejun ge, apa ibu dan ayah sibuk?" tanya Renjun kepada kakaknya.
"Iya Renjun. Mereka sedang mengurus perusahaan. Jadi sibuk seperti biasa." kata Xiaojun.
"Apakah mereka bisa hadir ketika aku lomba nanti? Setidaknya memberikan semangat?" tanya Renjun.
"Sepertinya tidak Ren. Kau tau sendiri ayah dan ibu bahkan tidak datang saat kelulusan sekolah. Mereka lebih mementingkan pekerjaan mereka daripada kita berdua." kata Xiaojun.
"Umm benar juga. Lalu, apa gege akan datang?" tanya Renjun dan menatap Xiaojun penuh harap.
"Maafkan gege. Saat kau olimpiade, gege harus pergi keluar kota karena ada wawancara kerja." kata Xiaojun. Renjun mengangguk paham.
"Tidak apa-apa gege. Semangat ya wawancaranya!" kata Renjun. Xiaojun mengacak rambut adiknya dengan sayang. Mereka memang sudah biasa hanya berdua dirumah bersama dengan maid lain. Tapi rasanya rumah terasa dingin tak ada kehangatan dari orangtua mereka. Mereka sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Mereka memberikan uang, tapi bukan itu yang Xiaojun dan Renjun mau. Mereka ingin kehangatan keluarga. Mereka ingin merasakan kasih sayang seperti oranglain. Tapi orangtua mereka terlalu acuh dan sibuk.
🦋
Esoknya Renjun berangkat sekolah seperti biasa. Dia dispensasi karena harus latihan beberapa materi. Ia memutuskan untuk pergi ke ruang perpustakaan dulu mencari buku yang bisa ia gunakan untuk belajar. Ketika sedang memilih buku di rak. Ia mendengar hal yang tidak mengenakkan dari orang dibalik rak itu.
"Kau tau beritanya? Haechan memiliki hubungan dengan kapten basket sekolah kita."
"Yang benar? Bukannya Haechan itu adalah kekasih Renjun?"
"Iya memang Haechan kekasih Renjun. Tapi berita ini cukup gempar. Yang aku dengar, Haechan memiliki hubungan dengan Mark si kapten basket. Mereka menjalin hubungan diam-diam."
"Jika itu sungguhan, kasihan Renjun. Dia anak baik."
"Kau benar. Sepertinya Renjun belum tahu masalah ini. Jadi dia masih terlihat biasa didepan Haechan. Anak sepintar Renjun kenapa harus mendapatkan lelaki yang hanya memainkan perasaannya? Semoga saja berita ini tidak benar. Namun jika ini benar, aku harap Renjun bisa mendapatkan yang lebih baik dari pria itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
De TodoKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!