JAEMREN (( JAEMIN x RENJUN ))
Esok harinya, Renjun terbangun tanpa melihat keberadaan Jaemin sama sekali. Renjun menghembuskan nafasnya pelan. Ia berjalan pelan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, ia mengenakan bajunya laly duduk ditepi ranjang. Melihat keadaan ruangan apartemennya yang sedikit berantakan.
Tingg
Ponsel milik Renjun berbunyi. Dengan segera ia mengambil ponsel yang berada di meja samping ranjangnya.
Jeno
Bisakah kita bertemu?
Renjun tahu siapa itu Jeno. Ia adalah sahabat dekat Jaemin. Renjun menghembuskan nafasnya lagi. Pasti Jeno ingin membahas masalah tadi malam. Mendadak ingatannya berputar pada kejadian tadi malam. Renjun hanya bisa tersenyum kecil. Setelah itu ia pun mengiyakan ajakan Jeno untuk bertemu.
Renjun langsung keluar dari apartemennya tanpa menyentuh makanan sedikitpun. Ia memilih untuk berjalan kaki saja untuk pergi ke tempat dimana ia dan Jeno akan bertemu. Cukup jauh tapi tak apa.
Terhitung 27 menit, Renjun sampai ditempat tujuan. Ia sedikit mengusap keringat dikeningnya lalu masuk ke cafe tersebut. Matanya menangkap sosok Jeno yang tengah duduk sambil menyeruput minumannya. Dengan segera ia menghampiri Jeno.
"Maaf menunggu lama." ucap Renjun. Jeno mendongak lalu mengangguk.
"Tak apa. Silahkan duduk Renjun-ssi." ujar Jeno. Renjun hanya menurut dan duduk dengan tenang.
"Ingin memesan sesuatu Renjun-ssi?" tanya Jeno. Renjun menggeleng.
"Tidak. Cepat katakan apa maumu?" tanya Renjun dengan menampakkan wajah dinginnya. Ia memang selalu memperlihatkan wajah datar nan dinginnya pada semua orang. Kecuali Jaemin tentu saja.
"Ah itu, semalam Jaemin bercerita tentang masalah kalian kepadaku dan beberapa teman kami. Tolong jangan beritahu Jaemin jika aku menemuimu." kata Jeno. Renjun tak mengubah ekspresinya sama sekali. Ia tetap diam dengan tatapan datarnya.
"Kau tahu, Jaemin tak pernah menyuruhmu untuk membatalkan hal-hal yang kau sukai." katanya.
"Ia ingin kau hidup bahagia. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaannya."
"Jadi, kau tidak perlu marah akan semuanya. Aku tahu kau ingin menghabiskan waktu dengannya. Tapi dia juga sibuk Renjun."
'Aku juga sibuk'
"Dia tulus padamu Renjun. Dia ingin kau bahagia."
"Hm." hanya itu balasan yang Jeno dapat dari mulut Renjun. Membuat Jeno sedikit ngeri akan sikap Renjun. Jeno memang tidak pernah berinteraksi secara langsung dengan Renjun. Baru kali ini saja.
Jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia bingung harus bagaimana sekarang.
"Apa Jaemin hanya bercerita akan hal itu?" tanya Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
AléatoireKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!