JENO X RENJUN
(( NOREN/JENREN ))
Gebrakan meja disebuh cafe membuat beberapa pengunjung disana terkejut. Sang pelaku itu kini tengah menatap pemuda mungil yang tengah berkumpul bersama temannya."Kau masih enak-enakan disini tanpa rasa bersalah?" tanya pemuda dengan tahi lalat didekat matanya itu.
"Berhentilah Jeno! Sudah berapa kali kami katakan bukan Renjun yang melakukan itu!" sentak Seungmin.
"Kalian temannya, jadi wajar jika kalian membela orang ini." kata Jeno.
"Jen jangan buat keributan disini." kata Mark mencoba mengingatkan Jeno.
"Diam Mark. Aku masih ada urusan dengan pecundang ini." kata Jeno sambil menunjuk wajah Renjun.
"Sudah berapa kali aku katakan padamu jika bukan aku yang membu*nuh adikmu? Kau masih tidak percaya Jen?" ucap Renjun. Tatapan lelah Renjun terlihat begitu jelas.
"Kau berada diarena saat itu. Dan kau juga ikut balapan. Kau ada disana saat kejadian terjadi." kata Jeno.
"Aku memang ikut balapan, aku berhenti karena melihat mobil adikmu sudah terguling. Aku mencoba menyelamatkan adikmu saat itu. Tapi ia sudah meninggal." jelas Renjun.
"Bullshit. Kau memberikan alasan klasik." kata Jeno.
"Jeno sebaiknya kita pergi dari sini. Jangan buat keributan ditempat umum." kata Hyunjin.
"Baiklah, aku akan pergi. Tapi sebelum itu, aku menantangmu untuk melakukan balapan bersamaku. Jika kau menang, aku akan memaafkanmu. Dan jika kau kalah, aku akan melaporkanmu ke polisi atas kasus pembun**uhan." kata Jeno.
"Mana bisa seperti itu!" kata Haechan tak terima.
"Kenapa? Kalian takut jika pecundang ini kalah dan aku jebloskan ke penjara?" tanya Jeno.
"Jeno! Renjun tak salah sama sekali. Tapi kau selalu menyalahkannya. Dan sekarang apa?" kata Beomgyu. Jeno tersenyum miring. Ia sudah diselimuti rasa dendam.
"Jika dia menolaknya, berarti dia memang pelaku yang sengaja menabrak mobil adikku saat balapan." kata Jeno.
"Kau punya bukti apa?! Kena-"
"Aku terima balapan ini." belum sempat Haechan menyelesaikan perkataannya, Renjun sudah memotong.
"Ren, jangan gila." kata Seungmin. Renjun tersenyum.
"Jika memang dia menginginkan hal ini, aku akan menerimanya." kata Renjun.
"Tapi Ren..."
"Lusa jam 10 malam di arena." kata Jeno final sebelum akhirnya pergi dari sana diikuti oleh Mark dan Hyunjin.
Haechan, Seungmin dan Beomgyu menatap Renjun tak percaya. Pasalnya Renjun sudah tidak balapan semenjak kejadian itu.
"Renjun, tapi kau sendiri sudah tak balapan lagi. Apalagi menyetir." kata Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
De TodoKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!