JENO X RENJUN X JAEMIN (NORENMIN)
Brakk
Pintu kamar Jeno dan Jaemin dibuka secara kasar. Mereka berdua tentu terkejut karena mereka tengah bermain game. Jeno dan Jaemin menatap kearah pintu. Mereka berdua mendapati Jaehyun ayah mereka, tengah berada di ambang pintu. Menatap mereka dengan tatapan marah.
Tanpa basa-basi, Jaehyun langsung menghampiri mereka berdua lalu memukul pipi mereka secara bergantian.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Jeno tak terima karena tiba-tiba dipukul.
"Aku tak pernah mendidik kalian menjadi anak yang jahat." ucap Jaehyun.
"Apa maksudmu Appa?! Kami tak melakukan kesalahan apapun." Jaemin bersuara.
"Masih mau berdrama di depanku huh?! Siapa yang mengajari kalian untuk menjadi anak jahat seperti ini huh?!" emosi Jaehyun memuncak begitu saja.
"Apa yang Appa bicarakan?" tanya Jeno.
"Renjun! Kenapa kalian menyakiti anak sebaik dia huh?! Apa salah Renjun sehingga kalian berdua melakukan kekerasan pada Renjun?! Apa karena kalian merasa kasih sayang Appa dan Eomma berpaling dari kalian? Kenapa kalian seperti ini? Kalian sudah dewasa harusnya bisa menjaga satu sama lain. Bukan malah menyakiti dan berpikiran hal macam-macam tentang ini. Kalian-" ucapan Jaehyun terhenti.
"Kalian membuat Appa kecewa.." lanjutnya.
"Appa.. Maafkan kami." ucap Jaemin yang kini sudah meneteskan air matanya.
"Kami memang membenci Renjun karena merebut kalian dari kami. Kami tak suka itu." jelas Jaemin.
"Minta maaf pada Renjun. Bukan padaku. Disini Renjunlah yang kalian sakiti." ucap Jaehyun.
"Appa harap kalian dapat merenungkan kesalahan yang kalian lakukan ini. Sebelum semuanya terlambat." kata Jaehyun lalu berbalik.
"Apa maksud Appa dengan kata sebelum semuanya terlambat?" tanya Jeno.
"Renjun kritis. Dan ini semua ulah kalian." gumam Jaehyun pelan namun masih bisa didengar oleh Jeno dan Jaemin. Setelahnya Jaehyun pergi darisana dengan air mata yang sudah mengalir deras.
Jeno dan Jaemin terdiam begitu mengetahui fakta itu. Apa mereka berdua sudah keterlaluan sampai Renjun kritis?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
DiversosKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!