Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi dan lagi, Doyoung mendapati kekasih mungilnya itu tengah berkencan dengan pria lain yang ia tahu sendiri siapa pria itu. Dia adalah Taeyong, sahabatnya. Sahabatnya sendari kecil. Tapi kini apa? Dengan mata kepalanya sendiri ia melihat kekasihnya tengah bersenang-senang.
"Jadi ini yang dinamakan sibuk? Sibuk selingkuh dariku?"
Dengan keberanian ia menghampiri keduanya dan mengeluarkan pertanyaannya. Nampak kedua pemuda itu menengok ke arah Doyoung.
"H-hyung.."
Si mungil mengecilkan suaranya. Doyoung hanya melirik sekilas kekasihnya. Tatapannya beradu dengan Taeyong yang juga menatapnya.
"Bagus ya kamu. Pacar sahabat sendiri diambil." kata Doyoung. Taeyong hanya bisa diam menutup mulutnya.
"Dan kamu." kali ini Doyoung menatap kekasihnya sambil menunjuknya.
"Kurang apa aku sama kamu Ren? Kamu bosen sama aku? Iya? Ga sekali dua kali loh aku mergokin kamu jalan sama dia. Mau mu apa sih?" tanya Doyoung dengan sedikit penekanan. Renjun menggigit bibir bawahnya.
Ya, pria itu adalah Renjun. Seorang pria yang sudah Doyoung pacari selama 2 tahun ini. Dan seseorang yang telah berkhianat padanya. Kekecewaan terlihat jelas di raut wajah Doyoung. Ia memberikan semua kasih sayangnya pada Renjun. Tapi ini balasan yang ia dapatkan.
Hening, tak ada yang membuka suaranya. Sampai akhirnya Doyoung terkekeh pelan.
"Aku kecewa sama kamu Ren. Sia-sia aku jagain kamu selama 2 tahunan ini. Tapi kamu malah selingkuh." ucap Doyoung. Setelahnya ia pergi meninggalkan Taeyong dan Renjun.
Taeyong menatap Renjun dengan pandangan sendunya. Terlihat si mungil menahan tangisnya.
"Ren." panggil Taeyong. Renjun mengalihkan pandanganya ke arah Taeyong lalu memberikan isyarat dengan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2 hari berlalu. Doyoung benar-benar hancur dalam masalah percintaan. Dua hari itu pula ia tak menghubungi Renjun sama sekali. Ia belum siap melihat wajahnya. Belum ada kata putus diantara mereka. Tapi, apa yang harus dipertahankan?
