JAEHYUN X RENJUN
(( JAEREN ))⚠mpreg
☁
Senyuman terukir diwajah seorang pemuda berparas ayu itu. Bukan senyuman kebahagiaan, melainkan senyuman terluka. Lagi dan lagi ia harus mengalami hal ini.
"Sayang, maafkan aku. Saat itu aku sedang mabuk. Aku tidak sadar dengan apa yang aku lakukan saat itu." ucap pemuda berdimple itu. Ia sungguh menyesal karena menerima tawaran para rekan-rekan kerjanya untuk pergi ke club saat itu. Dan ia minum terlalu banyak alkohol dan membuatnya tak sadar akan apa yang ia lakukan saat itu.
"Kak, kau sudah melakukan ini berkali-kali. Aku selalu memaafkanmu, tapi kau melakukan ini lagi. Rasanya seperti deja vu." ucap si mungil.
"Renjun, sungguh maafkan aku. Aku janji tidak akan ikut dengan mereka lagi. Aku janji tidak akan berbuat hal itu lagi. Aku janji. Tolong beri aku kesempatan terakhir." mohon Jaehyun yang merupakan suami Renjun. Renjun menutup matanya sejenak. Setelahnya ia membuka matanya.
"Aku memaafkanmu Kak. Tapi untuk bersamamu, rasanya aku sudah tidak sanggup lagi. Jadi, mari kita berpisah."
Keputusan final Renjun membuat Jaehyun terdiam. Ia tak menyangka jika Renjun akan mengatakan hal itu. Jaehyun dulu memang sangat jahat karena menduakan Renjun. Namun ia sudah bertekad untuk selalu bersama Renjun dan memutuskan pacar gelapnya. Namun malam itu, ia tak menyangka jika ia akan mabuk berat dan melakukan hal yang tak terduga dengan salah satu rekan kerjanya yang tak lain adalah mantan kekasih gelapnya. Ya, mereka melakukan sex bersama. Kala itu Jaehyun memang tak sadar akan perbuatannya. Dan kini, wanita itu hamil. Mau tak mau Jaehyun harus tanggungjawab atas perbuatannya. Namun ia tak mau melakukan itu karena ia mencintai Renjun. Ia tak ingin kehilangan Renjun. Namun orangtua Jaehyun terlanjur kecewa setelah mendengar cerita dari Renjun.
Jaehyun dipaksa untuk menikahi wanita itu bulan depan. Dan Jaehyun sangat tertekan. Kini apa? Renjun memilih untuk pergi darinya. Pergi dari hidupnya. Memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Jaehyun tentu saja terpukul. Dikala ia sedang berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk Renjun, cobaan selalu datang. Ia hanya berdoa supaya ia masih bisa dipersatukan dengan Renjun.
☁
Pernikahan antara Jaehyun dan wanita itu sudah dilangsungkan sebulan lalu. Dan mereka kini hidup dirumah terpisah dengan orangtua Jaehyun. Itu sengaja dilakukan agar Jaehyun juga tidak bergantung pada mereka. Namun alasan lain adalah, agar Jaehyun tidak bertemu dengan Renjun. Karena setelah perceraian mereka, orangtua Jaehyun menyuruh Renjun untuk tinggal bersama mereka. Mengingat jika Renjun tak memiliki keluarga maupun kerabat.
Hari-hari Jaehyun lalui dengan monoton. Berangat kerja, pulang, istirahat. Ya, hanya seperti itu. Meski ada istri, namun rasanya berbeda. Berbeda ketika ia bersama dengan Renjun.
Wanita itu terus saja mencari perhatian Jaehyun yang sibuk dengan aktivitasnya menatap laptop. Mulai dari mengambil lengan Jaehyun dan menaruhnya diperutnya yang mulai membuncit. Sampai mengecup pipi Jaehyun. Namun rasanya itu sama sekali tak membuat Jaehyun mengalihkan perhatiannya. Membuat wanita itu kesal dan memilih pergi ke kamarnya.
☁
Disisi lain, kini Renjun sedang duduk ditaman belakang rumah bersama dengan ibu Jaehyun.
"Renjun sayang, kau harus banyak makan. Lihatlah kau menjadi kurus seperti ini. Kasian dede bayinya." ucap ibu Jaehyun.
Ya, kini Renjun tengah mengandung. Mengandung anak Jaehyun. Namun mereka menyembunyikan semuanya dari Jaehyun. Renjun mengetahui jika dirinya mengandung ketika sidang perceraian mereka.
"Ibu, Renjun tidak napsu makan." kata Renjun lalu cemberut.
"Hey, kau harus tetap makan. Bayimu butuh nutrisi juga Renjun." bujuk ibu.
"Dan ingat akan sakitmu Renjun. Kau harus menjaga dirimu." lanjutnya.
"Ibu, Renjun kuat kok. Tidak semudah itu Renjun kalah dari penyakit ini." kata Renjun.
"Bagus, sekarang ayo kita makan."
☁
Hari berganti menjadi bulan. Tak terasa sudah 6 bulan Jaehyun tak pulang kerumah. Dan kini, istrinya sudah hamil tua dan sebentar lagi melahirkan. Tekadnya sudah kuat, ia kan meceraikan istrinya saat setelah bayinya lahir. Keputusan itu ia ambil setelah ia mendengar percakapan telepon istrinya dan oranglain yang mengatakan jika istrinya itu sengaja menjebak Jaehyun agar melakukan having sex bersama. Setelahnya ia akan menikahi Jaehyun dan mengambil hartanya.
Jaehyun selama ini diam. Bukan berarti dia tak mengetahui hal ini. Ia sengaja diam dan membiarkan semuanya terbongkar pada waktunya.
Kini setelah Jaehyun mendapatkan izin untuk masuk kerumahnya. Ia tentu saja senang karena akhirnya orangtuanya mengizinkan ia masuk kesana.
"Dimana Renjun?" itulah yang menjadi pertanyaan pertama yang keluar dari mulut Jaehyun. Sontak orangtua jaehyun saling menatap satu sama lain sebelum akhirnya sang ibu mengangguk.
"Ikut denganku nak. Akan aku tunjukkan dimana Renjun." ucap sang ayah lalu berjalan menuju kearah kamar. Jaehyun mengikuti ayahnya dari belakang. Ternyata ia ditutun kearah kamar miliknya dan juga Renjun.
"Kau harus kuat." ucap sang ayah sambil menepuk bahu Jaehyun.
Pintu terbuka. Pandangan pertama yang Jaehyun lihat adalah peralatan medis. Dan ia melihat Renjun terbaring diatas kasur. Dengan segera Jaehyun berlari kearah Renjun. Jaehyun melihat bagaimana selang infus itu tertempel dilengan Renjun. Dan alat bantu pernapasan terpasang juga. Jaehyun menatap ayahnya meminta kejelasan.
"Renjun sakit Jaehyun. Ia menderita tumor otak. Membuatnya sering sakit kepala. Kondisinya memburuk semenjak sebulan lalu. Kami sudah mencoba membujuk Renjun agar mau dibawa kerumah sakit. Namun ia menolak. Jadi kami berinisiatif memanggil dokter kesini." jelas sang ayah. Jaehyun menatap Renjun lalu meneteskan air matanya. Ia menggenggam erat tangan Renjun yang tak dihiasi selang infus. Ia berkali-kali mengecup lengan itu. Rasa bersalahnya semakin dalam. Melihat kondisi Renjun yang seperti ini membuatnya hancur.
"Dan, Renjun tengah mengandung anakmu Jaehyun."
Ucapan itu sontak membuat pandangan Jaehyun beralih pada perut simungil yang kini membuncit. Jaehyun kembali meneteskan air matanya.
Saat itu juga, sang ayah menceritakan semuanya. Menceritakan bagaimana kondisi Renjun. Dan bahaya bagi Renjun yang kini tengah mengandung.
"Aku akan menjaga Renjun. Tolong jangan halangi aku lagi ayah." ucap Jaehyun. Sang ayah mengangguk.
"Jagalah Renjun. Jangan buat dia kecewa lagi ataupun sakit lagi." ucapnya. Setelah itu sang ayah pergi meninggalkan mereka berdua.
Jaehyun mengelus surai Renjun. Ia sangat merindukan Renjun. Dan kini, orang yang ia rindukan malah terbaring lemah.
"K-kak Jae." ucap Renjun lirih. Ternyata efek obat tidurnya sudah habis. Jaehyun menatap Renjun dengan mata sembabnya.
"Iya sayang? Kenapa? Ada yang kamu butuhkan? Ada yang sakit?" tanya Jaehyun.
"Kenapa kak jae disini?" tanya Renjun.
"Karena aku merupakan ayah dari anak ini. Kau tega sekali menyembunyikan hal ini." ucap Jaehyun. Renjun tersenyum tipis.
"Tapi kakak akan punya anak dari istri kakak juga." ucap Renjun.
"Aku akan menceraikannya setelah melahirkan. Karena aku sudah tau niat busuknya." ucap Jaehyun.
"Dan kini, aku kembai kesini untuk menjagamu dan juga calon anak kita." ucap Jaehyun lalu mengusap perut Renjun. Renjun yang mendapatkan perlakuan seperti itu tentu saja terharu. Akhirnya ia bisa merasakan bagaimana rasanya disayangi dengan tulus oleh orang yang ia cintai.
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
RandomKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!