GUANLIN X RENJUN
(( GUANREN ))Renjun kembali beraktivitas seperti biasa. Berangkat ke kantor lalu mulai menyelidiki kasus yang sedang ia tangani. Ia belum menemukan titik terang sama sekali atas kasus ini.
"Renjun, target kita sedang bergerak." ucap Yangyang tiba-tiba.
"Kau sudah tau siapa pelakunya?" tanya Renjun cukup terkejut. Yangyang mengangguk.
"Ayo kita ikuti dia." kata Yangyang. Renjun mengangguk lalu segera mempersiapkan dirinya dan membawa beberapa perlengkapan yang dibutuhkan. Mereka berdua sudah mendapat izin untuk menangani target.
"Kita hanya berdua?" tanya Renjun saat Yangyang sedang fokus menyetir mobil.
"Komandan bilang, bantuan akan segera menyusul. Karena beberapa tim sedang menangani kasus lain." jelas Yangyang. Renjun hanya mengangguk paham. Ia segera mengecek gps pada kendaraan target. Ternyata gps itu mengarah pada kawasan bangunan tua yang tak terpakai.
Setelah sampai, mereka berdua segera turun dari mobil. Tak lupa sebuah pistol ditangan mereka berjaga-jaga jika ada sesuatu yang mendadak terjadi. Mobil yang mereka intai terlihat terparkir di depan bangunan itu. Yangyang memberi intruksi pada Renjun agar mereka berpencar. Dan jika terjadi sesuatu segera memberikan sinyal masing-masing.
Renjun yang mengerti segera pergi kearah kirinya. Ia menelusuri lorong bangunan tua yang tak terurus itu. Jantungnya berdetak dengan kencang. Tak seperti biasanya. Samar-samar Renjun mendengar derap langkah. Ia memutuskan untuk bersembunyi dibalik pilar tembok. Suara derap langkah itu terdengar mendekat. Namun suara tersebut tiba-tiba berhenti.
Renjun memutuskan untuk mengeceknya. Dengan pelan kepalanya menyembul dan melihat sekitar. Namun tak ada siapapun disana. Renjun menghembuskan nafasnya. Namun ketika ia hendak berbalik. Seseorang mengunci pergerakannya. Pistol yang ia pegang terjatuh begitu saja.
"Renjun."
Mendengar suara yang begitu familiar ditelinga Renjun. Ia segera menoleh dan mendongak. Bola mata Renjun membulat sempurna karena terkejut. Begitu pula orang yang kini tengah mengunci pergerakan Renjun.
"Guanlin.. A-apa yang kau lakukan disini?" tanya Renjun. Kini banyak pertanyaan yang berputar dikepala Renjun.
"Bukannya kau sedang bekerja diluar kota? Untuk apa kau disini? Kau-" Renjun mengulum bibirnya. Guanlin nampak memalingkan wajahnya.
"Maafkan aku." hanya itu yang Guanlin ucapkan.
"Maaf untuk apa?" tanya Renjun. Guanlin menatap Renjun. Tatapan penyesalan jelas terlihat dikedua mata Guanlin.
"Aku berbohong padamu soal pekerjaan." ucapnya. Renjun terdiam. Otaknya masih berusaha mencerna perkataan Guanlin.
"Aku adalah seorang pembunub bayaran Renjun."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
RandomKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!