MARK X RENJUN
(( MARKREN ))Mark dan Renjun. Dari kecil mereka selalu bersama. Saling menjaga satu sama lain. Renjun yang hanya tinggal sendiri dan Mark bersama dengan Ayahnya Johnny. Mereka bertetangga. Seringkali Renjun menginap di rumah Mark jika ia merasa kesepian. Dan hal itu disambut baik oleh Ayah Mark. Mereka sangat menyayangi Renjun apalagi setelah kepergian kedua orang tua Renjun akibat kecelakaan pesawat. Renjun menjadi tanggung jawab Johnny sekarang. Renjun juga senang ketika ada yang menerimanya.
Waktu berlalu begitu cepat, tak terasa Mark dan Renjun kini sudah menginjak kelas 12. Mereka satu kelas dan satu bangku. Mark yang meminta untuk bisa satu bangku dengan Renjun dengan alasan tak ingin jauh-jauh dengannya.
Kini mereka sedang berada dikantin. Mark memesan makanan sementara Renjun menunggu bersama Haechan dan Yangyang -sahabatnya.
"Jun, kamu yakin tidak punya perasaan apapun sama Mark? Mark selama ini selalu bersamamu. Bahkan jika kau luka sedikit saja, dia yang paling peduli denganmu. Apa kau tak merasakan apapun?" tanya Haechan. Renjun yang mendapat pertanyaan itu seketika menatap sahabatnya.
"Umm sepertinya tidak." balas Renjun.
"Sepertinya?" Yangyang bersuara. Renjun mengangguk. Pasalnya ia sendiri pun tak tahu tentang perasaannya. Jujur ia merasa aman bersama Mark karena Mark menjaganya dengan baik. Dia juga nyaman dengan semua yang Mark lakukan padanya. Tapi, ia ragu akan perasaannya.
Suasana hening antara mereka sampai Mark datang membawa pesanan. Mereka akhirnya menikmati makanan masing-masing.
"Renjun kau sedang apa?"
Renjun berjengit kaget kala Mark sudah berada di ambang pintu kamarnya. Renjun menghembuskan nafasnya.
"Bisa tidak ketuk pintu dulu?!" kata Renjun kesal. Mark terkekeh lalu menghampiri Renjun yang tengah duduk didepan meja belajarnya. Mark mengusak rambut Renjun gemas.
"Gemasnya." kata Mark. Renjun malah terdiam atas perlakuan Mark itu. Sampai deheman kecil ia keluarkan lalu pura-pura fokus kepada pelajarannya.
"Belajar apa sih?" tanya Mark dengan posisi kepala disamping kepala Renjun. Menatap apa yang si mungil pelajari. Renjun menggigit bibir bawahnya saat merasakan hembusan nafas Mark mengenai lehernya. Mark menoleh kearah Renjun yang masih terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SADNESS
RandomKumpulan sad/angst story about Huang Renjun and other cast Happy reading!