70. -Lomba Terakhir

200 27 16
                                    

"Meski sangat amat singkat, perkenalan kita membawa sebuah perubahan besar dalam hidupku."

----------------------------------------------
BAGIAN LXX


-Only You-

Hari ini, menjadi hari penentuan hasil dari kerja keras belajar Keyla dan Fery selama beberapa minggu terakhir. Lomba yang langsung menuju tingkat provinsi ini mungkin menjadi momen yang tidak terlupakan bagi keduanya.

Karena untuk Fery, lomba ini menjadi lomba terakhir pada masa SMA nya selama beberapa kali dalam 2 tahun lebih cowok itu mengikuti berbagai perlombaan akademik sekolah. Dan hari inilah puncaknya, sebelum cowok itu di hadapkan dengan berbagai ujian-ujian sebelum kelulusan.

Bagi Keyla sendiri, lomba ini menjadi bagian dari momen yang berkesan dalam masa putih abu-abunya. Karena lomba ini juga merupakan lomba terakhirnya di sekolah SMA Ganesha, sebelumnya dirinya benar-benar pindah lagi ke Bandung.

Keyla dan Fery, keduanya tidak mau mengacaukan momen yang paling berkesan untuk hari ini. Apapun yang terjadi, mereka akan berusaha menampilkan yang terbaik untuk diri sendiri dan juga sekolah.

"Kak," panggil Keyla dengan menatap Fery yang sedang duduk di sebelahnya dengan mata terpejam. Entah apa yang cowok itu pikirkan.

Fery diam tak merespon, tetapi telinga cowok itu mendengarkanya.

"Aku minta maaf ya?" ujar Keyla, seolah tidak peduli dengan Fery yang tidak meresponnya, cewek itu tetap melanjutkan rangkaian kalimat yang sudah jauh-jauh hari disiapkannya sebelum meninggalkan Jakarta, karena Keyla tidak tau kapan lagi cewek itu bisa duduk sedekat ini dengan Fery.

"Untuk apapun itu, aku minta maaf," ujar Keyla tulus. Tidak ada maksud lain apapun.

"Hm." Fery meliriknya sekilas dan hanya bergumam kecil.

Keyla beralih pandang ke depan. Cewek itu seolah sedang menerawang waktu ke belakang. Dimana saat dirinya baru menginjakan kaki di Jakarta lalu esoknya bersekolah di SMA Ganesha, bertemu Alana, Fery dan temannya yang lain.

Fery, Keyla melirik cowok itu kembali. Tidak pernah ada dalam benak Keyla untuk bisa berpacaran dan menjalin hubungan dengan Fery. Prinsip untuk tidak mau berdekatan atau berhubungan dengan laki-laki berhasil di patahkan oleh cowok itu. Cowok yang berhasil menjadi pusat perhatiannya di sekolah.

"Aku masih gak nyangka kita bisa sedekat ini, padahal dulu hampir setiap hari kita berantem."

"Makasih ya."

Makasih ya. Refleks membuat Fery langsung menoleh pada cewek itu dengan kerutan di dahinya.

Keyla mengangguk, menjawab kerutan bingung dari Fery. "Iya, makasih udah ngajarin aku banyak hal," ucapnya. "Bahkan hal yang gak pernah aku duga sekalipun."

"Kamu, satu-satunya orang yang berhasil mematahkan prinsip aku. Prinsip untuk tidak mau berhubungan dengan laki-laki yang hanya akan membuat masalah di hidup aku."

Fery bungkam. Entah karena cowok itu bingung ingin merespon bagaimana atau karena kalimat-kalimat yang keluar dari Keyla berhasil membuatnya terdiam.

Di landa suasana hening beberapa saat sebelum bu Rana hadir yang berhasil mengalihkan atensi keduanya.

"Keyla, Fery kalian siap-siap ya karena acara akan segera dimulai."

"Iya Bu."

-Only You-

Only You. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang