"Kita pasti tau dan sadar kalau tidak semua orang suka dengan kita dan kita juga tidak bisa memaksakan orang lain untuk suka. Tapi buat kalian, jangan pernah berhenti buat jadi orang baik, meski tidak ada timbal baliknya langsung. But someday, kamu pasti akan memetik buah hasil baik itu."
----------------------------------------------
BAGIAN LXVII
•
•
•-Only You-
Keputusan Keyla untuk pergi menghindar hari Alana waktu pagi itu nampaknya salah besar. Karena sehabis perempuan itu kembali dari ruang guru. Alana tidak ada henti-hentinya meneror dengan kalimat "ayo cerita! Lo utang penjelasan sama gue!"
Namun Keyla tak kunjung menceritakannya sampai sekarang jam pulang sekolah sudah tiba. Meskipun terus merengek di samping telingannya, Keyla masih belum juga cerita tentang hubungan yang tidak jelasnya dengan Fery. Bukan tanpa alasan Alana bertanya seperti itu, mungkin dia atau bahkan orang lain pun sadar kalau hubungannya dengan Fery sudah nampak merenggang dan sedang tidak baik-baik saja.
Saat ini pun Keyla sedang menghindar dari kejaran Alana yang masih terus menuntut penjelasannya. Kepala Alana sendiri rasanya ingin meledak, karena rasa penasaran sudah berada di ubun-ubun.
Badan Keyla berbelok-belok, menyelinap masuk keramaian dan bersembunyi pada siswa atau siswi yang berbadan besar.
"KEYLAAA IH TUNGGUIN GUE!" teriak Alana di sepanjang koridor padahal posisi Keyla sudah dekat dengan gerbang depan sekolah.
***
'Hidup lo gak akan pernah tenang sebelum jauh dari Fery!'
'Jauhi Fery atau lo mati!'
Dua kalimat itu terus saja mengaung di kepala Rebeca. Sudah beberapa minggu ini hidupnya menjadi tidak tenang karena peneroran itu.
Rebeca tau tujuan orang tersebut mengirimnya karena ingin dirinya menjauh dari Fery, tapi kenapa? Apa masalahnya? Rebeca dekat dengan Fery sudah sedari dulu, kalau seandainya orang itu ingin dia jauh dari Fery kenapa tidak dari dulu saja? Atau saat dirinya menjalin hubungan dengan Fery?
Rebeca tau dan paham jika tidak semua orang suka dengannya dan dirinya juga tidak bisa memaksakan orang lain untuk suka padanya. Tapi siapa orangnya?
Padahal belum genap satu tahun Rebeca pindah dari London ke Indonesia. Secepat itu orang lain menilai dan membencinya? Rebeca tidak habis fikir.
Peneroran itu masih berlanjut sampai sekarang. Bahkan pagi tadi kotak biru muda itu kembali hadir di bawah kolong mejanya, berisikan potongan tubuh boneka yang mungkin sudah tidak bisa lagi di katakan sebagai boneka karena tampilannya begitu mengerikan di sertai dengan surat yang sama yaitu:
'Jauhi Fery atau lo mati!'
Rebeca bahkan sudah hafal sekali dengan isi surat tersebut.
Memikirkannya membuat Rebeca sampai tidak sadar kemana arah kakinya melangkah. Perempuan itu terus saja melangkah keluar menjauh dari gerbang sekolah.
Orang yang berada di sekitarnya pun nampak biasa saja awalnya karena mereka pikir mungkin Rebeca sedang menunggu atau ingin mencari taxi di depan jalan raya.
Namun ternyata salah. Karena Rebeca masih terus saja berjalan ke depan, hampir sampai ke tengah jalan raya dengan sorot mata yang nampak kosong menatap ke arah depan, langkahnya pun melambat.
Semua orang yang melihatnya terus saja meneriaki nama perempuan itu dari tempat mereka. Tetapi Rebeca masih belum juga bergeming.
Sampai sebuah mobil sedan bewarna putih melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi menuju ke arahnya. Membuat mereka yang melihatnya panik dan semakin keras meneriaki nama Rebeca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You. [END]
Ficção Adolescente[FOLLOW DULU BIAR LEBIH NYAMAN DI BACA] [Baca dulu sampai part 10 siapa tau betah^•^] -Only You- "Kak, hidup itu pilihan. Kakak gak bisa dapetin semuanya. Pilih aku atau dia?" "Tapi gue gak bisa milih. Dia bukan pilihan...