43. -Berdua

1.3K 97 44
                                    

"Benar, waktu telah mengubah jarak kita."

-Keyla Angelica

-------------------------------------------

BAGIAN XLIII


-Only You-

"Key, pulang bareng mau?"

Langkah kaki Keyla terhenti ketika Fery menahan tangannya di area parkir sekolah.

Keyla menoleh menatap Fery, cewek itu tidak langsung menjawab ajakan Fery.

"Kenapa mikir? Tenang gak ada yang marah. Kecuali kalau lo udah punya pacar," kata Fery yang seakan dapat membaca isi kepala cewek itu.

"Gue gak punya pacar," jawab Keyla cepat.

Fery menyunggingkan senyumnya tipis. "Bagus dong," ucapnya.

"Hah?"

Keyla membeo tidak mengerti. Apanya yang bagus?

"Ayo naik," ujar Fery yang tiba-tiba sudah di atas motornya saja. Entah kapan cowok itu menaikinya, Keyla tidak melihat pergerakannya sama sekali.

Melihat tidak ada pergerakan dari Keyla membuat cowok itu gemas untuk menarik sebelah tangan Keyla dan membawanya mendekat kearahnya. Barulah setelah itu Keyla langsung tersadar menduduki tempat belakang motor Fery.

Sepanjang perjalanan Fery terus memperhatikan Keyla melewati spion kaca motornya. Yang dilakukan perempuan itu sedari tadi hanya diam saja dan tidak melakukan pergerakan apapun. Fery rasa Keyla nampaknya canggung saat ini, tidak seperti dulu yang bahkan mereka seringkali adu mulut hanya karena hal sepele. Benar, waktu telah mengubah jarak diantara keduanya.

Fery melepaskan sebelah tangan kirinya dari stank motor untuk meraih kedua tangan Keyla dan membawanya kedepan perutnya, seakan menyuruh cewek itu untuk memeluknya dari belakang.

Keyla cukup tersentak dengan apa yang dilakukan Fery. Tangannya ingin melepas saat itu juga, tetapi tangan kiri Fery masih menekan kedua tangannya agar tetap berada di depan. Memeluk cowok itu.

Keyla tidak bisa membohongi perasaannya sendiri, kalau saat ini dirinya sangat senang? Keyla lalu mendekat, menempatkan dahunya di atas bahu cowok itu. Satu lengkungan tipis terbit diwajah cewek itu.

Sudah lama mereka tidak seperti ini, senang? Tentu saja. Rasanya semua beban dan tekanan rasa yang dirasakan mereka selama ini hilang begitu saja.

Fery menoleh ke samping, melihat wajah Keyla. "Mau makan?" tanyanya.

Keyla mengangguk kecil. "Boleh, di tempat biasa ya."

Fery mengangguk, sampai di pertigaan jalan cowok itu membawa arah motornya ke kiri, atau lebih tepatnya mereka akan makan di cafe pelangi. Tempat favorit Fery dan juga Keyla yang mulai menyukai tempat itu ketika Fery pertama kali mambawanya kesana.

Bahkan ketika sampai di tempatnya pun keduanya duduk di tempat biasa, di pojok cafe yang dekat dengan jendela. Yang kebetulan sekali tempat itu kosong.

Only You. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang