"Not bad, because friends are more fun maybe."
----------------------------------------------------
BAGIAN XLVIII•
•
•-Only You-
Hari ini sudah lima hari semenjak perbincangannya dengan David di kantin. Rebeca sudah berusaha mengikis jarak kembali dengan Fery meskipun Fery masih peduli dan melihat keberadaannya tetapi Rebeca rasa perhatian cowok itu sudah berbeda.
Saat-saat ini memang sedikit susah untuknya mengambil waktu bersama dengan Fery karena cowok itu sedang disibukan dengan berbagai lomba bersama Keyla membuat Fery menjadi semakin dekat saja dengan perempuan itu.
Dan Rebeca rasa cewek itu perlu untuk menemui Fery hari ini.
Dengan rasa cukup percaya diri Rebeca mendatangi kelas Fery sebelum bel masuk berbunyi. Dan kedatangannya langsung di sambut heboh oleh Dimas dan yang lainnya.
"Eh neng Rebaca tumben-tumenan kesini, nyari abang ya?" ujar Dimas dengan percaya dirinya membuat temannya yang lain menyoraki cowok itu.
"Pede lo Dim, dia nyariin gue tuh pasti," ujar Rafi menghampiri Dimas yang berada di pintu dengan Rebeca.
"Gak usah ngaku-ngaku lo berdua, dia pacar gue. Iya kan neng Rebeca?" Tora yang sedang berada di pojok kelas ikut-ikutan.
Melihat kelakukan ketiga temannya membuat Fery menatap ketiganya dengan pandangan tidak enak. Seakan siap menerkam ketiganya lewat tatapan mata.
"Berani juga nyali lo Ra bilang dia pacar, noh liat cowok di seberang lo udah panas dingin di tempatnya. Siap baku hantam," kata Dimas yang diikuti arah pandangnya oleh kedua temannya itu. Keduanya meneguk kasar saliva mereka melihat wajah tegas Fery.
"Canda brey," ringis Rafi, jarinya membentuk huruf V sebelum kemudian cowok itu pergi keluar kelas entah kemana.
Dimas lalu berbalik kearah Rebeca kembali. "Lo nyari Fery?"
Rebeca mengangguk mengiyakan.
Sebelum Dimas berbalik memberitahu temannya itu, ternyata Fery sudah berada di belakangnya, entah kapan cowok itu muncul.
"Ada apa?" tanya Fery melirik Rebeca dan juga Dimas.
Dimas yang merasa sudah tidak ada kepentingan lagi meninggalkan keduanya.
"Gue tinggal deh, lo berdua puas-puasin ngobrol sebelum pak Dudi masuk," ujarnya lalu berbalik kebelakang menghampiri Tora.
Rebeca menatap Fery yang masih menatap balik kearahnya.
"Aku mau ngomong, tapi enggak disini," ujar Rebeca yang dibalas anggukan kecil oleh Fery lalu cowok itu menggandeng lembut tangan kanan Rebeca dan membawahnya ke taman belakang sekolah.
"Kak," panggil Rebeca setelah keduanya sudah berada di taman belakang.
Fery diam menunggu Rebeca berbicara.
"Aku rasa kakak sudah cukup baik memilih keputusan saat ini?" ucap Rebeca. "Aku gak mau kesepakatan itu cuma dari satu pihak aku aja kak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You. [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEBIH NYAMAN DI BACA] [Baca dulu sampai part 10 siapa tau betah^•^] -Only You- "Kak, hidup itu pilihan. Kakak gak bisa dapetin semuanya. Pilih aku atau dia?" "Tapi gue gak bisa milih. Dia bukan pilihan...