"Happy weekend, and enjoy your reading!!!"
---------------------------------------------
BAGIAN XXX
•
•
•-Only You-
"Keyla! Ah untung lo dateng Key!" seru seorang perempuan teman kelas Keyla ketika cewek itu baru saja tiba di kelasnya.
Keyla menatap seisi kelasnya dengan pandangan bingung, semua mata mengarah kearahnya membuat cewek itu mengerutkan dahinya tak mengerti.
"Ada apa?" tanya Keyla menoleh kearah perempuan tadi.
"Alana, dia lagi nemuin kak Fery ke kelasnya. Gue juga gak ngerti kenapa tapi tadi dia kayak kesel gitu trus bawa-bawa nama lo," katanya yang berhasil membuat Keyla molotot tak percaya. Alana memang keras kepala, tapi kenapa cewek itu malah nekat mendatangi Fery.
Keyla melempar asal tasnya di atas meja, cewek itu berlari menuju lantai tiga tepatnya di kelas XII IPA 5 untuk menyusul Alana sebelum cewek itu membuat keributan.
Tak perlu kata permisi, Alana langsung menyerobot masuk kedalam kelas kakak kelasnya itu, tidak peduli dengan bisik-bisik tak suka yang di layangkannya. Tujuannya cuma satu kesini, dia ingin menemui Fery.
Sampai di depan meja Fery, terlihat cowok itu sedang bercanda dengan teman-temannya. Gila ya, Alana tidak habis fikir, setelah kemarin ninggalin temannya dan sekarang cowok itu malah asik bercanda tanpa ada rasa bersalah sekalipun.
Plak
Alana menampar sebelah pipi Fery dengan cukup keras membuat cowok itu dan teman-temannya berhenti tertawa, bahkan meja mereka sudah menjadi pusat perhatian kelas tersebut.
"Eh cewek bar bar, apa-apaan lo dateng dateng main nampar orang aja. Waras lo?" Dimas yang tadi duduk kini mulai berdiri, di susul dengan yang lainnya termasuk Fery. Dimas menatap Alana tak suka melihat tindakan cewek itu yang dengan seenak jidat menampar temannya.
"Diem lo! Gue gak ada urusan sama lo. Urusan gue sama temen lo yang pengecut ini," ujar Alana sembari menunjuk wajah Fery.
Fery menggertakan gigi-giginya, rahangnya mengeras. Cowok itu terlihat seperti tidak terima dengan ucapan Alana barusan.
Alana tersenyum mengejek, "Apa? Gak terima?"
"Gue udah bilang sama lo, kalau gak bisa nepatin janji. GAK USAH buat janji!" ujar Alana lagi dengan menekankan kata gak usah.
Fery menghela nafasnya panjang, "Na maaf, gue kemarin ada hal penting banget-"
"Apa yang lebih penting dari nyawa orang lain?!" potong Alana cepat, muak sekali rasanya, alasan yang sangat klise.
"Ma-maksud lo?"
"Keyla ha-"
"Na udah, ngapain sih." Keyla datang dan langsung memegang kedua pundak Alana, berusaha menenangkan temannya itu, nafas Keyla bahkan masih belum beraturan akibat lari-larian di sepanjang koridor sampai kesini.
Alana menatap Keyla, kemudian melepas pelan tangan cewek itu. "Key gue harus kasih tau dia kalo kamaren lo-"
"Na, jangan cari masalah nanti makin ribet urusannya."
"Tuh dengerin adek cantik ngomong," ujar Dimas di sela-sela perdebatan mereka, padahal cowok itu tidak tau apa masalahnya. Tapi yang jelas dia tidak mau kalau temannya ini dituduh hal yang macam-macam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You. [END]
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU BIAR LEBIH NYAMAN DI BACA] [Baca dulu sampai part 10 siapa tau betah^•^] -Only You- "Kak, hidup itu pilihan. Kakak gak bisa dapetin semuanya. Pilih aku atau dia?" "Tapi gue gak bisa milih. Dia bukan pilihan...