38. -Putus?

2.1K 103 27
                                    

"Kerena semuanya akan berubah pada waktunya. Entah sekarang, atau nanti, semuanya tidak akan sama lagi. Siap tidak siap kita harus terima dan beradaptasi dengan perubahan itu."

------------------------------------------------
BAGIAN XXXXIII


-Only You-

Refleks satu langkah kaki Keyla mundur ke belakang hendak pergi, tetapi cewek itu teringat tujuan awalnya kenapa bisa sampai disini.

Keyla bingung. Cewek itu harus maju kedepan melihat dan menganggu kedekatan keduanya dengan perasaan yang campur aduk. Atau pergi dari sini sekarang juga.

Berkali-kali Keyla menghela nafasnya panjang. Tidak, dirinya sudah jauh-jauh datang kesini naik ojek online. Masa cuman karena hal itu membuat dia mengurungkan niatnya untuk meminta maaf.

Keyla kembali melangkah baju mendekati kedua sepasang kekasih itu dengan perasaan yang campur aduk. Marah, kesal, cemburu, dan sakit? Keyla berusaha menepis rasa yang mencapur di dalam hatinya.

Semakin dekat barulah Rebeca menyadari kehadiran Keyla. Cewek itu berdiri menyambut kehadiran Keyla. Sedangkan Fery menatap bingung kearah Keyla.

"Loh Keyla, lo beneran datang kesini? Ayo duduk," Rebeca menarik lembut pergelangan tangan Keyla menyuruh cewek itu duduk di sofa yang lain namun posisinya tepat berada di sampingnya.

Keyla menatap keduanya canggung, suasana mendadak hening sebelum Keyla mengeluarkan kalimat maksud dari kedatangannya ke rumah Rebeca.

"Langsung aja ya Re, gue mau minta maaf banget buat yang tadi. Sumpah gue gak bermaksud kok," kata Keyla jujur. Namun suasananya tetap hening atau malah semakin hening, Rebeca masih sibuk memperhatikan Keyla membuat cewek itu dilanda cemas. Apakah Rebeca marah padanya?

Suasana masih hening.

Keyla memilin jari-jari tangannya, spekuali-spekulasi negatif mulai mengisi kepalanya. Apakah Rebeca marah sehingga perempuan itu diam saja? Ah atau yang lebih parah, Rebeca sangat kesal dengannya dan tidak mau berbicara lagi?

Tangan Keyla mendadak mendingin. Jujur, ini kali pertama dia berurusan dengan seseorang-meminta maaf langsung atas perbuataannya sendiri. Dari dulu Keyla paling anti berurusan dengan orang lain apalagi untuk perihal yang menyangkut perasaan. PALING ANTI! Dia saja bahkan tidak pernah berhubungan atau menjalin kedekatan dengan cowok.

Disaat Keyla masih dilanda kecemasannya. Rebeca yang berada di sampingnya itu justru tertawa renyah. Keyla mendongak menatap Rebeca dengan kening mengerut. Apa ada yang aneh?

"Astaga Keyla! Kamu kesini cuma mau bilang itu?" tanya Rebeca yang masih berusaha meredakan tawanya.

Keyla mengangguk bingung. "Lo-o gak marah?" tanya Keyla.

Rebeca menaikan kedua alisnya. "Kenapa harus marah? Kamu sama Kak Fery kan enggak ada apa-apa."

"Tapi tadi-lo gak cemburu?"

Rebera terdiam, lalu meringis kecil. "Cemburu sih tapi dikit gak sampe marah-marah."

"Gue minta maaf ya," ucap Keyla tulus. Namun dibalas gelengan kecil dari Rebeca.

"Ngapain minta maaf kan lo gak salah."

"Gue gak enak tadi lo ngehindar gitu dari gue?" kata Keyla. Cewek itu masih ingat ketika dirinya berusaha meminta maaf pada Rebeca tapi cewek itu justru lagi keluar kelas, seakan ingin menghindar darinya.

Rebeca menatap Keyla bingung. "Menghindar? Enggak, tadi itu aku buru-buru karena udah di jemput."

"Jadi lo enggak marah?" tanya Keyla spontan dan mendapat gelengan tegas dari Rebeca membuat cewek itu menghela nafasnya lega.

Only You. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang