37. -Cemburu

1.4K 80 30
                                    

"Kamu milik ku, sekarang atau bahkan nanti kamu akan selalu menjadi milik aku Rebeca Anindya"

-Fery Fernanda
----------------------------------------------------

BAGIAN XXXXII


-Only You-

"Key!" suara bariton khas itu berhasil menghentikan langkah Keyla yang hendak berbalik ke dalam kelasnya setelah selesai dari toilet tadi.

Keyla berbalik menatap Fery yang sedang menghampirinya dengan langkah lebar.

"Gue mau ngomong bentar," ujar Fery.

Keyla menaikan kedua alisnya. "Ngomong aja."

Fery menunjuk kearah lapangan dengan dagunya. Keyla yang tau apa maksud dari cowok itu pun mengangguk mengikuti langkah Fery yang membawanya ke bangku yang berada di pinggir lapangan.

Selepas mendudukan dirinya di kursi, Keyla melirik Fery menanti kalimat yang keluar dari mulut cowok itu. Fery balik menatap Keyla dengan sorot mata serius membuat Keyla sedikit cemas. Apakah cowok itu marah?

"Lo lupa omongan gue semalem?" tangan Fery. Tak ada ekspresi yang keluar, tatapan mata cowok itu menatap Keyla datar.

"Kenapa sih Kak, dia baik."

"Semua orang juga tau kalau dia nakal. Lo gak liat seberapa bejatnya dia sekolah disini?!" Fery manaikan satu oktaf suaranya. Dia tidak suka Keyla dekat-dekat dengan David.

"Itu karena orang lain cuma liat dari covernya doang. Aslinya baik kok."

Fery memutar bola matanya jengah sembari memijit pelan pangkal hidungnya. "Lo lupa dulu dia pernah mau ngapain lo?"

Keyla diam, kejadian itu sudah lama dan dia tidak mau mengingat-ingatnya lagi.

"Iya itu dulu, sekarang beda Kak. Gue tau Kak David itu gimana," ujar Keyla membuat Fery menaikan sebelah alisnya.

"Tau? Lo deket sama dia?" tanya Fery.

Keyla menggeleng. "Enggak, sebatas tau aja karena kemarin ketemu."

Pandangan Fery meluas. Mata cowok itu tidak sengaja menangkap sosok David yang berada di ujung lorong yang sedang memperhatikan dirinya dan juga Keyla.

Pandangan David kian menatap keduanya intens dari jauh membuat Fery semakin mendekatkan tubuhnya dengan Keyla dan juga merangkul bahu cewek itu.

Keyla yang diperlakukan seperti itu sontak terkejut dengan sikap Fery. Cewek itu menatap lekat wajah Fery yang semakin dekat dengannya. Bahkan hembusan nafas cowok itu berhasil menerpa wajahnya. Namun tak di pungkiri dalam hatinya perempuan itu merasa senang, dan lagi jantungnya kembali berdetak dengan cepat.

Lima menit lamanya posisi mereka seperti itu. Membuat Keyla tersadar kalau ini tidak benar dan juga sedikit tidak nyaman karena semua perhatian murid atau bahkan segerombolan cowok yang sedang bermain basket di lapangan pun menatap kearah mereka.

"Kak," panggil Keyla. Tetapi tak di gubris oleh Fery, pandangan cowok itu masih menatap David dengan tatapan sinisnya. Seolah menunjukan pada cowok brengsek itu kalau Keyla miliknya. Dan dia tidak akan membiarkan cowok itu mendekati Keyla.

Only You. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang