"Jangan pernah menyesali apa yang udah lo lakuin sekarang."
--------------------------------------------
BAGIAN XLII
•
•
•-Only You-
"Gue tau lo pasti datang Key." David tersenyum senang saat Keyla baru saja tiba di hadapannya.
Lalu cowok itu menepuk kursi yang masih kosong di sampingnya menyuruh Keyla ikut duduk di sebelahnya.
"Kakak kenapa? Mukanya kok memar?" Keyla duduk sembari meraih sebelah sebelah pipi David menatap sebagian luka yang masih basah di wajah cowok itu.
"Sshh awwh," ringis David pelan ketika jari Keyla tidak sengaja menekan lukanya.
Keyla refleks menurunkan tangannya. "Eh sorry, sorry."
"Lo habis berantem?" tanya Keyla.
David bergumam singkat membalasnya.
"Tolong obatin luka gue dong. Boleh ya," ujar David sedikit memohon pada Keyla.
Keyla membalas ragu. "T-tapi bentar lagi masuk kelas."
"Nanti gue yang ngomong sama gurunya kalau sampai telat masuk," ucap David masih memohon. "Plis, masa lo tega ngebiarin gue kaya gini," lanjutnya dengan menunjukan beberapa luka memar di wajahnya.
Keyla menghela nafasnya pelan. "Iyaudah bentar gue ambil kotak obatnya dulu." Keyla bangkit dari duduknya untuk mengambil kotak P3K kedalam UKS.
Setelahnya perempuan itu kembali duduk dengan kotak bertuliskan P3K di tangannya tersebut.
"Kenapa sih harus berantem. Emang gak bisa apa pake cara baik-baik," kata Keyla di sela-sela mengambil kapas lalu menuangkan alkohol untuk membersihkan luka David.
David terus memperhatikan bergerakan Keyla. "Gak semua orang bisa dibaikin Key. Sesekali kita memang perlu kasih dia pelajaran."
Keyla mendongak menatap wajah David dan mulai mengobati luka cowok itu dengan pelan. "Tapi enggak dengan cara berantem juga kan bisa pake cara yang lain."
"Tsshh kita cowok Key, bukan cewek yang kalau berantem adu mulut."
"Susah ya ngomong sama cowok. Gak pernah ngandelin otak, pakenya otot terus."
David tersenyum kecil melihat wajah kesal Keyla. Entahlah, David rasa wajah perempuan itu lucu ketika sedang kesal atau cemberut.
"Selesai," ujar Keyla lalu kemudian cewek itu menutup kotak obatnya kembali.
"Thank's ya. Sorry ngerepotin," ujar David.
"Iya, lagian bukannya emang lo sering ngerepotin orang lain?" ujar Keyla membuat David terkekeh atas pengakuan cewek itu.
"Ekhem! Bagus ya kalian masih berdua-duan disini!"
Keduanya refleks menoleh ke asal suara. Bu Nenti-guru BK itu sudah berdiri tidak jauh dari mereka sembari berkacak pinggang menatap kedua muridnya garang.
"Eh Ibu. Pagi Bu," sapa David berlagak manis di depan Bu Nenti membuat guru itu semakin menatap David tajam.
"Eh Ibu...eh Ibu! Kalian gak denger bel masuk udah bunyi?!"
"Dengerlah Bu kita gak budeg," jawab David masih santai ketika guru itu sedang mengintimidasinya..
"TERUS KENAPA MASIH DISINI, HAH?! MAU PACARAN?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You. [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEBIH NYAMAN DI BACA] [Baca dulu sampai part 10 siapa tau betah^•^] -Only You- "Kak, hidup itu pilihan. Kakak gak bisa dapetin semuanya. Pilih aku atau dia?" "Tapi gue gak bisa milih. Dia bukan pilihan...