61. -Keyla & Rebeca

230 28 4
                                    

"Jaga apa yang lo punya sebelum hal itu hilang."

-Caroline Alanatha
-------------------------------------------------
BAGIAN LXI


-Only You-

"KEYLAAAAA!!!"

"OMG! OMG!"

"Lo gak kenapa-napa kan? Gak ada yang luka? Lo baik-baik aja? Bilang sama gue Key! Siapa yang udah buat lo masuk rumahsakit tadi! Bilang!!"

Alana langsung heboh di dalam kelas saat Keyla baru saja sampai di depan kelas mereka bersama Fery. Perempuan itu seketika langsung berlari ke depan, menghampiri Keyla.

"Lo tau darimana gue sempet ke rumahsakit?" tanya Keyla bingung, karena seingatnya dia tidak bercerita pada siapapun termasuk Alana.

"Tadi barusan gue ketemu sama Kak David trus dia bilang katanya tangan lo luka?"

Keyla mengangguk. "Iya tapi udah di obatin kok."

"Siapa yang berani sama lo. Anak mana dia, lo bilang sama gue siapa orangnya!!!" kata Alana tak santai sambil mengguncang-guncangkan pelan pundak Keyla. Seakan menuntut siapa pelaku yang membuat Keyla terluka.

Keyla menyanggah tangan Alana yang berada di pundaknya lalu melepaskannya. "Emang kalau gue bilang lo bakal ngapain?" tanya Keyla.

"Ya mau gue kasih perhitungan lah. Enak aja dia sentuh-sentuh lo seenaknya sampai masuk rumah sakit!" misuh Alana membuat Keyla tersenyum geli melihatnya.

"Emang lo berani?" tanya Keyla.

"Oh iya jelas e-enggak sih. Heheh." Alana menyengir, membalas pertanyaan temannya itu.

Keyla memutar bola matanya malas.

"Eh tapi lo beneran gak kenapa-napa kan?"

"It's okay gonna be okay," ujar Keyla lalu kemudian perempuan itu melenggang masuk ke dalam kelasnya. Tapi sebelum itu Keyla sempat berpamitan dulu dan mengucapkan terimakasih pada Fery yang sudah mengantarnya tadi.

Alana tidak menyusul, perempuan itu justru beralih memusatkan perhatiannya pada Fery yang sedari tadi diam di tengah-tengah mereka, menatap cowok itu dengan serius setelah Keyla sudah benar-benar masuk dan duduk di bangkunya.

Fery yang di tatap seperti itu menaikan sebelah alisnya dengan kedua tangannya yang dia masukan ke dalam saku celana, menunggu Alana berbicara.

Alana meletakan jari telunjuknya di depan dada bidang cowok itu. Menunjuknya. "Gue bilangin ya sama lo. Jangan mentang-mentang lo cowok famous di sekolah ini trus lo bisa seenaknya sama Keyla."

"Jujur aja awalnya gue suka liat Keyla bisa sama lo tapi makin kesini gue semakin punya pandangan buruk tentang lo. Lo gak se-sempurna yang gue kira buat Keyla," ujarnya lagi namun kali ini jari telunjuknya sudah dia turunkan kembali.

"Gue tau lo pinter, ganteng, jago beladiri. Atau bahkan mungkin lo bisa cari yang lebih sempurna buat jadi pacar lo. Tapi perlu lo tau, gak ada cewek yang sesabar Keyla buat ngadepin sifat moodyan lo itu." Alana menghembuskan nafasnya pelan. Menatap sorot mata Fery yang tajam.

"Jaga apa yang lo punya sebelum hal itu hilang," ujar Alana lagi sebelum perempuan itu ikut menyusul Keyla masuk ke dalam kelas mereka.

Sedangkan Fery masih diam di tempatnya, cowok itu tidak menyanggah atau bahkan tidak memberikan respon apapun tentang apa yang Alana katakan tadi padanya.

Only You. [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang