Happy weekend!!!
Selamat menunaikan ibadah puasa buat yang merayakan, semoga lancar puasanya❤And Happy Reading🤗❤😍
--------------------------------------------
BAGIAN XXXII
•
•
•-Only You-
Sesuai kesepakatan tadi, ketiga remaja itu sekarang sedang berada di rumah salah satu dari mereka, Keyla. Ketiganya sudah duduk manis di ruang tamu yang di tinggal sebentar oleh tuan ruamah karena Keyla tengah berganti pakaian.
"Re, gue masih kaget lo pacaran sama kak Fery."
Rebeca menoleh.
"M-maksud gue lo udah lama kenal sama dia?" koreksi Alana.
"Aku dari kecil kenal sama dia, dulu waktu masuk SD rumah aku pindah dan kebetulan tetanggaan sama kak Fery. Of course aku gak punya temen karena baru pindah," jeda Rebeca beberapa detik.
"Hampir setiap sore aku selalu main ayunan di depan rumah sendirian, aku cuma bisa liatin kak Fery, kak Dimas dan teman yang seumuran lainnya yang selalu main depan jalan rumah. Hampir setiap hari sih mereka ngajak tapi aku selalu nolak karena ngerasa canggung. Sampai seminggu setelah kepindahan aku berani buat nerima ajakan mereka, kak Fery yang ngenalin aku ke temen-teman mainnya sama kak Dimas juga, dari situ aku deket banget sama kak Fery sama kak Dimas. Bahkan sekolah kita sengaja di samain."
"Tapi..." Rebeca menggantungkan ucapannya membuat Alana mengerutkan keningnya.
"Tapi apa?"
"Kak Fery itu dulu humble banget, dia paling banyak ngomong, paling aktif. Beda banget sama yang sekarang, kadang sedih sih liat kak Fery sekarang," katanya sembari menghela nafasnya pelan.
Mengingat kilas balik ke belakang memang sudah berubah 180° dengan sekarang. Banyak hal yang tak terduga yang membuat banyak perubahan besar untuk mereka, terutama Fery.
"Emang dia berubah karena apa?"
Rebeca menggeleng pelan, "aku gak bisa jelasin detailnya, itu bukan hak aku. Tapi yang pasti dia gak sedingin itu kok. Dia cuma nutupin jati dirinya yang asli, itu cara dia buat ngelindungi dirinya sendiri," ujar Rebeca.
Alana menggaruk kepalanya yang tidak gatal, jujur dia tidak tau apa maksud dari perkataan Rebeca. Perempuan itu seakan tau luar dalam mengenai Fery, tapi dilihat dari cara dan nadanya berbicara Rebeca dapat Alana simpulkan kalau sikap cewek itu lemah lembut, tidak menyudutkan satu pikak dan tau batasannya dalam berbicara. Pantas saja Fery suka, pikirnya.
Selang beberapa detik, Keyla datang dengan pakaian casualnya dan beberapa buku yang berada di genggamannya.
"Kita bahas materi yang tadi dulu ya," kata Keyla yang di angguki keduanya.
***
Fery baru saja datang melepas sepatunya dan melempar pelan tas nya di atas sofa ruang tv.
Milla yang tak sengaja melihat Fery datang berbalik arah menghampiri anaknya itu.
"Mah," sapa Fery lalu mencium singkat tangan Mamahnya.
"Mama denger Rebeca udah pulang ya?" tanya Milla, ikut mendudukan dirinya di samping Fery.
Fery menoleh, "Mama tau dari mana?"
Milla mengulas senyum tipis, "Sebenernya Mama udah tau dari seminggu yang lalu. Wekeend kemarin Rebeca hubungin Mama katanya dia mau pulang kesini sengaja gak kasih tau kamu dulu, katanya sih biar kejutan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You. [END]
Teen Fiction[FOLLOW DULU BIAR LEBIH NYAMAN DI BACA] [Baca dulu sampai part 10 siapa tau betah^•^] -Only You- "Kak, hidup itu pilihan. Kakak gak bisa dapetin semuanya. Pilih aku atau dia?" "Tapi gue gak bisa milih. Dia bukan pilihan...